Soekarno memang termasuk orang yang suka sekali dengan sosok dan mitos burung garuda. Itu sebabnya, ia menamai penerbangan Indonesia pertama dengan Garuda.
Keyakinannya bahwa garuda adalah burung sakti dan perkasa milik Indonesia semakin terpaku kuat ketika ia membaca sajak Noto Suroto yang ditulis dalam bahasa Belanda. ”Ik ben Garuda, Vishnoe’s voegel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw einladen” (Aku adalah Garuda, burung kendaraan Wisnu, yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi di atas kepulauan). Karena itu, pada 28 Desember 1949, pesawat tipe Douglas DC-3 Dakota PK-DPD sumbangan pengusaha dan rakyat Aceh itu sudah memakai logo ”Garuda Indonesia Airways” di tubuhnya yang gemuk.
Kini lambang Garuda itu terpampang di dada puluhan ribu orang yang bertandang di Gelanggang Olahraga Bung Karno. Sungguh relevan: Garuda Pancasila di dadaku!
AGUS DERMAWAN T Penulis Buku-buku Seni Rupa