Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda (Pancasila) di Dadaku!

Kompas.com - 24/12/2010, 03:02 WIB

Gambar perlambang ini sejak awal memang menarik, terutama dalam aspek irama bentuk atau komposisinya. Lambang berbentuk nyaris simetris dengan sayap yang dilukiskan mengepak halus. Gerakan sayap mencitrakan ke atas, diikuti dengan selempang Bhinneka Tunggal Ika yang melengkung seperenam lingkaran sehingga secara keseluruhan lambang ini dituntun oleh pola membulat yang mencitrakan kesempurnaan.

Garuda Pancasila akhirnya tampil dengan estetik. Sebagai lambang negara, Garuda Pancasila termasuk salah satu gambar lambang yang terbaik di dunia. Nilai itu selain diangkat oleh faktor penerapan simbol-simbolnya (jumlah bulu sayap yang 17, bulu ekor yang 8, dan bulu tubuh yang 45), juga oleh eksekusi estetiknya. Suatu hal yang menjadikan sang lambang punya nilai dekoratif.

Itu sebabnya, pada beberapa waktu lalu Armani Exchange (A/X), perusahaan mode internasional milik Giorgio Armani, mengeluarkan T-shirt berlambang Garuda Pancasila. Di situ lambang Pancasila dalam perisai sedikit diubah. Kepala banteng diganti dengan huruf ”A” dan pohon beringin diganti dengan huruf ”X”. Entah apa salahnya T-shirt apik yang sesungguhnya membanggakan kita itu dilarang beredar di Indonesia.

Bukan cuma perusahaan bernama harum yang berminat kepada Garuda Pancasila. Gerombolan busuk pun ingin memakai gambar itu sebagai bagian dari usahanya. Kelompok sindikat narkoba di Afganistan menggunakan gambar lambang Garuda Pancasila sebagai stempel hasil produksi olahan heroin.

Usaha yang melecehkan ini terbongkar pada tengah Februari 2010 dan membuat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Gories Mere melakukan penyelidikan serius.

Dikabarkan bahwa narkoba cap Garuda Pancasila itu diproduksi oleh gerilyawan Taliban yang beroperasi di Afganistan Selatan. Dalam kelompok Taliban ini diketahui memang ada orang-orang Indonesia yang dulunya bergabung dengan kelompok Mujahidin ketika Afganistan berperang melawan Rusia.

Dari Erlangga ke Soekarno

Sosok garuda memang menarik. Namun, siapa yang memilih burung garuda sebagai lambang negara? Ada yang mengatakan Muhamad Yamin dan Sultan Hamid II. Kala itu Yamin menjadi Ketua Panitia Lencana Negara dan Sultan Hamid II sebagai Menteri Negara dalam Kabinet Indonesia Serikat.

Namun, versi lain mengatakan bahwa Presiden Soekarno adalah orang yang paling menentukan. Soekarno memiliki banyak referensi betapa garuda sejak dahulu kala telah dipakai oleh raja-raja besar. Raja Erlangga, misalnya, menggunakan lambang Garudamukha sebagai meterai kerajaan.

Dalam buku tentang lambang-lambang kerajaan yang terbit pada tahun 1483, tercantum gambar seorang raja Jawa yang naik di atas punggung burung besar seperti phoenix. Pada bagian lain, seorang raja Sumatera tampak mengendarai burung rajawali. Semua burung besar itu akhirnya disarikan sebagai burung garuda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Lagi Usai Cedera Hidung, Mbappe: Tanpa Risiko, Tak Ada Kemenangan

Latihan Lagi Usai Cedera Hidung, Mbappe: Tanpa Risiko, Tak Ada Kemenangan

Internasional
Saat Man United-Nice Tak Boleh Transfer Pemain karena Kepemilikan Ratcliffe...

Saat Man United-Nice Tak Boleh Transfer Pemain karena Kepemilikan Ratcliffe...

Liga Inggris
Euro 2024: Mbappe Luar Biasa, Pakai Topeng Bukan Alasan Tampil Buruk

Euro 2024: Mbappe Luar Biasa, Pakai Topeng Bukan Alasan Tampil Buruk

Internasional
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Spanyol Vs Italia di Euro 2024

Prediksi Skor dan Susunan Pemain Spanyol Vs Italia di Euro 2024

Internasional
Kemenpora dan Kasatgas KPK Pimpin Pemantauan Venue PON 2024

Kemenpora dan Kasatgas KPK Pimpin Pemantauan Venue PON 2024

Sports
Buntut Penyusup Maskot Palsu di Pembukaan Euro 2024, UEFA Hukum 3 Orang

Buntut Penyusup Maskot Palsu di Pembukaan Euro 2024, UEFA Hukum 3 Orang

Internasional
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Singapura di Piala AFF U16 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Singapura di Piala AFF U16 2024

Timnas Indonesia
Euro 2024: Ketika Lautan Fans Banjiri Schlossplatz, Jantung Stuttgart...

Euro 2024: Ketika Lautan Fans Banjiri Schlossplatz, Jantung Stuttgart...

Internasional
Euro 2024: Head to Head Timnas Spanyol Vs Italia, Duel Dua Tim Kuat

Euro 2024: Head to Head Timnas Spanyol Vs Italia, Duel Dua Tim Kuat

Internasional
Spanyol Vs Italia: Tak Mau Imbang, La Roja Habis-habisan Ingin Menang

Spanyol Vs Italia: Tak Mau Imbang, La Roja Habis-habisan Ingin Menang

Internasional
Spanyol Vs Italia: Usai Ukir Sejarah, Lamine Yamal Tak Lupa Kerjakan PR

Spanyol Vs Italia: Usai Ukir Sejarah, Lamine Yamal Tak Lupa Kerjakan PR

Internasional
Saat Maskot Palsu Menyusup pada Pembukaan Euro 2024 di Muenchen...

Saat Maskot Palsu Menyusup pada Pembukaan Euro 2024 di Muenchen...

Internasional
Tanggapan Mills soal Hak Paten atau Milik Logo Garuda Jersey Timnas Indonesia

Tanggapan Mills soal Hak Paten atau Milik Logo Garuda Jersey Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Papua Athletics Center Raih Perak dan Perunggu di Thailand Open

Atlet Papua Athletics Center Raih Perak dan Perunggu di Thailand Open

Sports
Rahasia Messi, dari Kekalahan Menyakitkan hingga Air Terjun Usai Pensiun

Rahasia Messi, dari Kekalahan Menyakitkan hingga Air Terjun Usai Pensiun

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com