Maka, wajar jika pertandingan Barcelona lawan Real Madrid selalu panas. Kemenangan bukan sekadar nilai tiga, tetapi juga rasa gengsi, juga harga diri. Bagi warga Catalan, kemenangan dan dominasi atas Real Madrid bisa seperti kemerdekaan kecil.
Sebaliknya, Madrid yang selalu memiliki kekuatan uang tak ingin "kekuasaan" mereka diruntuhkan oleh "gerakan" Catalan dalam bungkus Barcelona. Bahkan, Presiden Florentino Perez pernah menyatakan, dia sengaja menyewa pelatih Jose Mourinho dan menuruti pembelian pemain yang dia inginkan, salah satunya untuk memenangi "El Clasico". Maklum, Real Madrid selalu kalah dalam empat pertemuan terakhir melawan Barcelona.
Maka, tak heran jika Mourinho juga akan menjadi sasaran tembak Cules, suporter Barcelona. Jika dulu Figo, mungkin dia dan Ronaldo bakal mendapat teror. Apalagi, Mourinho membuat perayaan di Camp Nou yang seolah mengejek warga Catalan saat membawa Inter Milan menang di semifinal Liga Champions musim lalu.
Mourinho juga pernah bekerja di Barcelona. Semula dia menjadi penerjemah buat pelatih Bobby Robson, kemudian menjadi asisten pelatih Louis van Gaal di Barcelona. Posisinya sebagai pelatih Madrid bisa diartikan sebagai pengkhianatan.
Badai "El Clasico" kali ini mungkin lebih panas dari sebelumnya. Sebab, kedua tim tak hanya berebut puncak klasemen, tetapi juga kekuasaan di Liga Spanyol. Madrid sedang bangkit dan ingin merebut kekuasaan Barcelona dalam beberapa tahun terakhir. Namun, ini Catalan. Mereka tak pernah menyerah sedikit pun dari Madrid, simbol kekuasaan Spanyol yang tak mereka akui dalam hati.
Ketat, sudah pasti. Panas, mungkin lebih dari yang kita bayangkan. Yang pasti, pertandingan itu bakal menarik ditonton dan sayang untuk dilewatkan. Ini bagian dari sejarah Spanyol, juga sepak bola. Apalagi, keduanya sama-sama tim terbaik dunia.
Ini juga bakal menjadi ajang pertarungan dua pemain terbaik dunia. Lionel Messi di pihak Barcelona, Cristiano Ronaldo di pihak Madrid. (hery prasetyo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.