MILAN, SENIN -
Genoa kalah setelah gawang mereka dijebol Mauricio Ferreira Pinilla pada menit ke-42. Ini kekalahan keempat dalam lima laga terakhir Genoa, yang kini melorot ke peringkat ke-14 klasemen. Diperkuat striker Italia, Luca Toni, Genoa hanya mengumpulkan 11 poin dari 10 laga.
”Ya, saya dipecat. Ini tidak pernah saya duga sebelumnya,” kata Gasperini kepada kantor berita Italia,
Menurut laporan media Italia, manajemen klub Genoa, yang hingga semalam belum bisa dimintai komentar soal pemecatan itu, bakal menunjuk mantan Pelatih Lazio Davide Ballardini sebagai pengganti Gasperini.
Gasperini mengantarkan Genoa promosi ke Serie A pada tahun 2007 dan sejak itu mampu mempertahankan klub tersebut di papan tengah klasemen. Ia dikenal membawa gaya sepak bola menyerang dan biasa hanya menggunakan tiga bek dalam sistem permainan timnya.
Namanya melambung dan bahkan musim lalu sempat disebut-sebut media sebagai kandidat pelatih Juventus. Pemilik klub Genoa, Enrico Preziosi, dikenal flamboyan merekrut beberapa pemain baru, termasuk mantan bomber Italia, Luca Toni, sebagai upaya merebut tiket tampil di kompetisi Eropa.
Namun, Genoa ternyata tertatih-tatih untuk mencetak kemenangan. Ini terlihat dari kemampuan mereka hanya mengoleksi 11 poin dari 10 laga. Apakah Ballardini pilihan tepat untuk menggantikan Gasperini?
Ballardini adalah pelatih yang dipecat Lazio musim lalu setelah klub itu mendekati zona degradasi. Ia impresif saat melatih Cagliari dan Palermo.
Pemecatan pelatih di klub Serie A baru sekali terjadi musim ini. Hal ini sangat bertolak belakang dengan musim lalu, ketika lima pelatih kehilangan jabatan setelah kompetisi baru berjalan delapan pertandingan.
Sementara itu, kemenangan AS Roma, 2-0, atas pemimpin klasemen Lazio, Minggu lalu, berlanjut dengan perdebatan seputar kepemimpinan wasit, yang membuat kubu Lazio geram. Kekalahan Lazio membuat mereka kini hanya terpaut dua poin dari AC Milan di peringkat kedua.
Bagi Roma, itu merupakan kemenangan tandang pertama dari lima partai tandang. Namun, hasil tersebut tidak diterima kubu Lazio setelah dua gol kemenangan dicetak oleh penalti Marco Borriello menit ke-52 dan penalti Mirko Vucinic menit ke-87.
”Selama dua tahun, kami menjadi korban episode yang menghambat kami,” kata Christian Brocchi, gelandang Lazio yang dikartu kuning wasit karena protes atas keputusan penalti wasit.
”Wasit-wasit, seperti juga kita, bisa berbuat salah. Namun, tidak mungkin hal ini terus berlanjut. Kami dihukum oleh (wasit Emidio) Morganti, dan kami tidak pantas diperlakukan seperti itu,” tutur Brocchi.