Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ian Rush: Krisis Bukan Alasan Gagal, Liverpool!

Kompas.com - 10/10/2010, 21:33 WIB

LIVERPOOL, KOMPAS.com - Legenda Liverpool, Ian Rush, menilai wajar situasi krisis klub bisa mengganggu fokus pemain. Namun, menurutnya, sebuah tim bermental juara tidak menjadikan itu alasan atas performa buruk dan lapangan.

Hingga pekan ketujuh Premier League musim ini, Liverpool baru sekali menang dan terdampar di zona merah dengan koleksi enam poin. Menurut pemberitaan di Inggris, pelatih Roy Hodgson menyebut krisis ekonomi klub dan konflik kepemilikan menjadi salah satu penyebabnya.

"Mudah mengatakan itu sebagai alasan, tetapi ketika saya bermain, kami hanya berpikir soal pertandingan," ujar Rush.

"Anda bisa dengan mudah menyalahkan siapa pun, tetapi kami semua berada di dalamnya, pemilik, manajemen, pemain, dan suporter,"

"Bila kita saling bertengkar, masalah tak akan selesai, jadi setiap orang harus mendukung yang lain dan positif," tambahnya.

Krisis Liverpool bermula dari utang pemilik klub, Tom Hicks dan George Gillet kepada Royal Bank of Scotland (RBS), tiga tahun lalu. Menurut pemberitaan di Inggris, Hicks-Gillet kesulitan membayar sampai kemudian memutuskan menjual klub.

RBS menetapkan tanggal 6 Oktober lalu sebagai batas akhir pelunasan. Sehari sebelum itu, direksi yang terdiri dari Martin Broughton, Ian Ayre, Christian Purslow, Hicks, dan Gillet berkumpul untuk menentukan kepada siapa klub dijual. Menurut Brougton, direksi telah mengidentifikasi New England Sports Ventures (NESV) sebagai kandidat paling potensial.

Selain Hicks-Gillet, semua setuju menjual klub kepada mereka. Namun, sebelum mengetuk palu, Hicks-Gillet disebut berusaha membatalkan transaksi dengan menyatakan mengganti Ayre dan Purslow dengan Mack Hicks (anak Hicks) dan Lori Kay McCutcheon (wakil presiden di perusahaan Hicks), yang notabene mendukung Hicks-Gillet.

Direksi menolak itu dengan alasan Hicks dan Gillet sudah menyerahkan urusan pergantian direksi kepada Broughton dan dengan begitu melanjutkan transaksi dengan NESV.

Dalam kondisi normal, akuisisi Liverpool hanya menunggu hasil tes kepatutan dan kelayakan dari Premier League kepada NESV. Namun, karena klaim Hicks-Gillet, direksi harus membawa masalah ini ke pengadilan untuk mendapatkan kekuatan hukum bahwa direksi pimpinan Broughton berhak menjual klub kepada NESV secara sah, meski tidak disetujui Hicks-Gillet.

Sidang rencananya digelar pada Jumat (8/10/2010). Namun, tanpa menyebut alasannya, Broughton mengatakan sidang diundur sampai awal pekan depan.

Sementara begitu, RBS sudah memundurkan jadwal pelunasan menjadi 15 Oktober. Bila sampai pada tanggal itu tak ada kepastian jual-beli dari direksi, RBS akan mengambil alih klub, untuk dijual atau diserahkan kepada administrasi Premier League.

Bila sampai masuk administrasi, Liverpool terancam pengurangan sembilan poin. (SCN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Liga Inggris
Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Liga Italia
Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Internasional
Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com