Paslah: Timnas Harus Punya Semangat Juang

JAKARTA, KOMPAS.com - Legenda sepak bola Indonesia, Ronny Paslah, menilai, timnas harus mempunyai semangat juang saat melawan Uruguay dalam laga uji coba yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (8/10/2010). Dengan itu, Ronny yakin "Merah Putih" bisa mengimbangi permainan "La Celeste".

"Kalau nanti timnas turun dengan pemain inti tanpa pemain keturunan, itu lebih baik. Tim lebih menyatu," jelas Paslah kepada wartawan di kantor PSSI, Kamis (7/10/2010).

Lebih lanjut, mantan pemain PSMS Medan itu menekankan agar pemain menunjukkan kemampuan terbaiknya pada laga nanti. "Mereka harus mnenunjukkan terbaiknya. Pertandingan nanti pastinya disaksikan oleh talent scout. Kesempatan emas bagi mereka," tukas pemain yang berjuluk "Macan Tutul" itu.

Paslah juga sedikit menyoroti posisi lini depan pasukan "Garuda". Ia lebih memilih Boaz Solossa daripada Bambang Pamungkas sebagai ujung tombak. "Boaz pintar membuka ruang dan mau bergerak sedangkan Bambang hanya ingin menerima umpan-umpan bersih," tukasnya.

Paslah merupakan pilar penting saat Indonesia menekuk Uruguay 2-1 pada 1974 silam. Saat itu, Waskito dan Andjar Asmara berhasil membobol gawang "La Celeste".

"Kemenangan itu kami persembahkan ketika PSSI berulang tahun ke-44. Kami sempat teringgal 0-1 saat itu. Namun, kunci kemenangan kami terletak pada fighting spirit. Mereka pun penasaran dengan kami sehingga Uruguay menantang kami berselang lima hari. Sayang, kami kalah 0-1," ucap Paslah.

Paslah pun mengungkapkan rahasia kehebatannya sehingga ia dijuluki Macan Tutul. "Sebelum saya bermain bola, saya atlet tenis. Ayah melarang saya bermain bola. Karena itu, saya memiliki reaksi cukup cepat," kenang pemain berusia 67 tahun itu.

Meski usianya memasuki senja, Paslah masih mencurahkan perhatiannya kepada sepak bola. Ia mengisi hari-harinya dengan melatih Persija U-21.