Paul pun terpilih untuk meramalkan hasil pertandingan yang akan dilakoni timnas Jerman. Caranya, pengelola menurunkan dua kotak plastik berisi makanan Paul. Satu kotak dipasangi bendera Jerman dan satu lagi bendera negara lawannya.
Gurita berusia dua tahun itu akan memilih yang dikehendakinya dari kedua kotak tersebut. Saat ia mengambil makanan dari salah satu kotak tersebut, maka negara itulah yang akan memenangkan pertandingan.
Pada Piala Eropa 2008, Paul dengan tepat meramalkan seluruh pertandingan Jerman, kecuali saat pertandingan terakhir di mana Jerman juga bertemu Spanyol. Ia memilih bendera Jerman, tetapi yang menang justru Spanyol.
Di Piala Dunia 2010, Paul kembali didaulat meramal dan seperti diketahui, hasilnya pun jitu. Termasuk kekalahan Jerman atas Serbia di babak penyisihan grup.
Belum ada penjelasan ilmiah yang bisa menerangkan kenapa Paul bisa tepat meramal. Selain kemungkinan keberuntungan belaka, beberapa orang berspekulasi bahwa makanan di kedua kotak itu tidaklah sama, yakni hanya salah satunya yang diisi makanan kegemaran Paul.
Namun, hal itu dibantah oleh pengelola akuarium. Ada lagi dugaan Paul buta warna sehingga bereaksi terhadap warna bendera yang lebih mencolok dalam spektrum hitam-putih.
Sebelumnya, ahli biologi kelautan Tanja Breining dari organisasi aktivis pencinta satwa di Jerman, PETA, mengatakan, gurita seperti Paul merupakan salah satu hewan invertebrata yang paling cerdas.
Gurita dikatakan mampu memproses pemikiran kompleks, memiliki memori jangka pendek dan panjang, bisa memakai peralatan, serta memiliki kepribadian.