Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

James Simpati, dan Ingin Jadi Nomor Satu Lagi

Kompas.com - 13/06/2010, 20:18 WIB

RUSTENBURG, Kompas.com - Penjaga gawang paling berpengalaman, dan mantan pemain nomor satu Inggris, David James, menunjukkan simpatinya kepada Robert Green. Tetapi di sisi lain, pemain berusia 39 tahun yang sudah meraih 50 caps bersama "The Three Lions" ini, mengakui ingin kembali menempati posisinya.

Menjelang laga perdana penyisihan Grup C melawan Amerika Serikat, Minggu (13/6/10) dinihari WIB, pelatih Inggris Fabio Capello membuat kejutan. James, yang ditengarai akan jadi pilihan utama, justru tidak masuk dalam line-up pertandingan tersebut. Mantan pelatih Real Madrid itu menunjuk Green sebagai kiper utama dan Joe Hart menjadi cadangannya.

Di atas lapangan hijau, Green membuat sebuah blunder, yang membuat Inggris gagal meraih kemenangan. Padahal, kapten Steven Gerrard sudah membuat "Tiga Singa" unggul lewat gol cepatnya pada menit kelima. Tetapi lima menit menjelang jeda, Green tidak sempurna membendung tembakan jarak jauh Clint Dempsey, sehingga skor pun menjadi sama kuat 1-1, yang bertahan sampai pertandingan usai.

Tak ayal, Green menjadi bulan-bulanan publik Inggris. Pemain berusia 29 tahun tersebut dianggap sebagai biang kegagalan Inggris meraih poin penuh pada laga pertama penyisihan grup yang berlangsung di Stadion Royal Bafokeng, Rustenburg.

Namun James punya pandangan lain. Menurutnya, kesalahan tersebut bisa terjadi pada siapa pun.

"Saya tidak berbicara langsung kepada Robert setelah pertandingan, karena dia harus pergi melakukan tes," ujar James. "Tetapi saya tahu itu, sebagai seorang kiper, dan kita semua suatu saat nanti pasti membuat kesalahan. Yang penting sekarang, kita harus melupakannya dan menatap pertandingan lain."

James juga mengonfirmasi, dia dalam kondisi fit untuk bermain. Pernyataannya ini juga sekaligus menepis rumor pekan lalu yang menyebutkan bahwa dia cedera lutut, ketika melakukan latihan di gym.

"Saya fit, semuanya baik-baik saja. Saya siap bermain, dan tentu saja saya ingin bermain. Saya sudah sering tampil dan ini bukan Piala Dunia pertamaku. Tetapi, seperti halnya pemain lain, ketika tahu tidak terpilih untuk bermain maka perlu usaha yang lebih keras lagi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

    Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

    Badminton
    Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

    Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

    Timnas Indonesia
    Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

    Badminton
    Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

    Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

    Liga Indonesia
    Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

    Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

    Liga Spanyol
    Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

    Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

    Badminton
    Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

    Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

    Liga Indonesia
    Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

    Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

    Badminton
    Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

    Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

    Badminton
    Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

    Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

    Badminton
    Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

    Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

    Liga Spanyol
    Top Skor Liga Inggris: Cetak Quattrick, Haaland Teratas dengan 25 Gol

    Top Skor Liga Inggris: Cetak Quattrick, Haaland Teratas dengan 25 Gol

    Liga Inggris
    Inter Miami Vs NYRB: Messi 5 Assist dan Menggila, Pecahkan 2 Rekor MLS

    Inter Miami Vs NYRB: Messi 5 Assist dan Menggila, Pecahkan 2 Rekor MLS

    Liga Lain
    Maarten Paes Tahan Penalti Bernardeschi tetapi Kena Gol Kelas Dunia

    Maarten Paes Tahan Penalti Bernardeschi tetapi Kena Gol Kelas Dunia

    Timnas Indonesia
    Hasil Final Uber Cup 2024: Siti/Ribka Kandas 2 Gim Langsung, Indonesia 0-2 China

    Hasil Final Uber Cup 2024: Siti/Ribka Kandas 2 Gim Langsung, Indonesia 0-2 China

    Badminton
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com