Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta Bola Afrika Segera Dimulai

Kompas.com - 11/06/2010, 08:16 WIB

Begitu juga lampu stadion, yang terus dinyalakan hingga malam dalam beberapa hari terakhir. Tidak seperti hari-hari sebelumnya, aparat keamanan mulai memperketat penjagaan di sekitar Stadion Soccer City.

Isu keamanan

Perhelatan Piala Dunia 2010, yang untuk pertama kali digelar di Benua Afrika, terus diwarnai isu seputar keamanan. Sejumlah wartawan menjadi korban perampokan, dua hari terakhir. Rabu lalu, wartawan Portugal dan Spanyol dirampok di hotel. Wartawan Korea Selatan juga dirampok di Durban.

Menurut data panitia, Piala Dunia 2010 diliput sekitar 15.000 wartawan dari 3.000 media di seluruh dunia, 11.000 wartawan di antaranya telah hadir di Afsel. Namun, kehadiran mereka plus ratusan ribu suporter dan wisatawan dari luar selama ajang ini berlangsung tak diimbangi penataan transportasi.

"Tidak perlu diragukan, upacara pembukaan bakal menjadi perayaan kegembiraan, kehidupan, dan energi Afrika yang sesungguhnya," kata Danny Jordaan, Direktur Eksekutif Panitia Lokal Piala Dunia 2010.

Afsel tentu berbeda dengan negara penyelenggara hajatan besar lain yang melakukan debut, semisal Jepang, China, dan Korea Selatan. Tiga negara itu menggelar olimpiade dengan persiapan matang. Konstruksi yang menarik perhatian dan teknologi supercanggih yang menunjukkan mereka sebagai pendatang baru kekuatan global.

Ernest Aryeetey, Direktur Afrika Growth Initiative yang bermarkas di Amerika Serikat, mengatakan, Afsel tak memiliki dasar ekonomi sekuat Jepang, Korsel, dan China ketika menghelat olimpiade. "Infrastruktur memang berkembang cepat, tetapi ekonomi belum siap untuk membikin lompatan yang sama," katanya.

Presiden Afsel Jacob Zuma berkata, ajang ini satu-satunya kesempatan terbesar Afsel untuk menunjukkan keberagaman dan potensi negara kepada dunia. Pemerintah telah membelanjakan sekitar 5,2 miliar dollar AS untuk penyelenggaraan Piala Dunia.

Untuk stadion dan infrastruktur pendukung, misalnya, dana yang dikeluarkan 1,2 miliar dollar AS, transportasi 1,5 miliar dollar AS, dan keamanan 169 juta dollar AS. Kucuran dana akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 0,5 persen tahun ini.

Namun, perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini semestinya antara 2,3 dan 3 persen. Ini pun masih di bawah pertumbuhan ekonomi di Jepang yang menyelenggarakan Olimpiade 1964 atau China saat menggelar Olimpiade 2008.

Menurut analis politik independen Nic Borain, kemampuan pemerintah mengentaskan warga dari kemiskinan, pengangguran, serta kriminalitas belum sesuai harapan. Padahal, apartheid sudah 16 tahun berlalu. "Konsep dari Mandela dan Mbeki adalah menggunakan ajang ini sebagai platform bagi Afsel untuk mengambil tempat sebagai kekuatan besar rakyat Afsel,” katanya. (REUTERS/IVV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Semifinal Piala AFF Target VFF, Tak Peduli Satu Grup dengan Garuda

    Semifinal Piala AFF Target VFF, Tak Peduli Satu Grup dengan Garuda

    Internasional
    Piala AFF 2024 Disebut Tantangan Utama Pelatih Vietnam Kim Sang-sik

    Piala AFF 2024 Disebut Tantangan Utama Pelatih Vietnam Kim Sang-sik

    Timnas Indonesia
    Potensi Cristiano Ronaldo Pecahkan 3 Rekor di Euro 2024

    Potensi Cristiano Ronaldo Pecahkan 3 Rekor di Euro 2024

    Internasional
    Ronaldo Bangga Dipanggil Timnas Portugal untuk Euro 2024

    Ronaldo Bangga Dipanggil Timnas Portugal untuk Euro 2024

    Internasional
    Atletico Madrid ke Jakarta, Sesi Latihan dari Pelatih Akademi Rojiblancos

    Atletico Madrid ke Jakarta, Sesi Latihan dari Pelatih Akademi Rojiblancos

    Liga Spanyol
    Syarat-syarat Calon Pengganti Mauricio Pochettino di Chelsea

    Syarat-syarat Calon Pengganti Mauricio Pochettino di Chelsea

    Liga Inggris
    Persib Bandung Vs Madura United, Alasan Disebut Final Ideal Liga 1

    Persib Bandung Vs Madura United, Alasan Disebut Final Ideal Liga 1

    Liga Indonesia
    Motivasi Pemain Asing Terlama Persib yang Begitu Dekat dengan Juara

    Motivasi Pemain Asing Terlama Persib yang Begitu Dekat dengan Juara

    Liga Indonesia
    Jadwal Malaysia Masters 2024: 11 Wakil Indonesia Beraksi, Tersaji Duel Merah Putih

    Jadwal Malaysia Masters 2024: 11 Wakil Indonesia Beraksi, Tersaji Duel Merah Putih

    Badminton
    Mauricio Pochettino Tinggalkan Chelsea Setelah Hanya Satu Musim

    Mauricio Pochettino Tinggalkan Chelsea Setelah Hanya Satu Musim

    Liga Inggris
    Ronaldo Perkuat Portugal di Piala Eropa 2024, Kans Pecahkan Rekor

    Ronaldo Perkuat Portugal di Piala Eropa 2024, Kans Pecahkan Rekor

    Internasional
    Sanksi FIFA Tuntas, PSS Sleman Persiapkan Liga 1 Musim Depan

    Sanksi FIFA Tuntas, PSS Sleman Persiapkan Liga 1 Musim Depan

    Liga Indonesia
    Sorotan untuk Wasit Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

    Sorotan untuk Wasit Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

    Timnas Indonesia
    Respons Shin Tae-yong soal Hasil Drawing Piala AFF 2024 Vs Vietnam

    Respons Shin Tae-yong soal Hasil Drawing Piala AFF 2024 Vs Vietnam

    Timnas Indonesia
    Alasan Henderson dan Rashford Tak Masuk Skuad Inggris untuk Euro 2024

    Alasan Henderson dan Rashford Tak Masuk Skuad Inggris untuk Euro 2024

    Internasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com