Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Tiket Mengecewakan

Kompas.com - 09/06/2010, 11:40 WIB

PRETORIA, KOMPAS.com — Penjualan tiket Piala Dunia 2010 agak kacau dan banyak masyarakat bola yang kecewa karena sudah antre beberapa hari, tapi belum bisa mendapatkan juga. Sampai Selasa (8/6/2010), tiket Piala Dunia masih 14.000 lembar. Antrean pun makin memanjang.

Di pusat penjualan tiket di Mal Brooklyn, Pretoria, antrean menyemut. Masyarakat terus berdatangan untuk mendapatkan tiket.

Cara penjualan tiket juga amat rumit. Pembeli harus mendaftar dulu di lantai satu, kemudian antre lagi agar tangannya mendapat cap stempel. Setelah itu, mereka harus antre lagi di lantai tiga untuk pembelian tiket. Itu pun belum tentu mendapatkan jatah karena antrean sudah memanjang.

Selain itu, banyak kekacauan yang terjadi. Sebelumnya, di tengah antrean, tiba-tiba sekelompok orang menerobos dan dengan mudahnya mendapat segepok tiket. Untungnya, FIFA langsung membuat peraturan baru bahwa tiket hanya bisa didapat dengan nama orangnya.

Pembeli tiket segepok itu diperkirakan adalah calo yang ingin memanfaatkan Piala Dunia. Karena peraturan baru tersebut, tiket si calo tak berguna lagi dan hangus.

Bahkan, beberapa hari lalu, menurut pengantre, proses ini sempat kacau. Polisi sampai menyemprotkan gas air mata karena antrean sudah tak rapi lagi. Semua orang berdesak ingin segera mendapatkan tiket.

Maklum, untuk mendapatkan tiket kadang harus mengantre beberapa hari. Yousouf Ahmed dari Maroko marah-marah di tempat penjualan tiket. Sudah dua hari, dia tak mendapatkan satu pun tiket.

"Tolong wartawan kabarkan ini. Kami merasa kesulitan mendapatkan tiket. Lihat, tangan saya sudah dicap stempel dan belum saya hapus dalam dua hari ini karena belum juga mendapat giliran membeli tiket di loket," kata Yousouf.

Hal sama juga dikatakan oleh Imran. Warga Afsel keturunan India itu nyaris putus asa. Dia sudah lama menunggu dan mendapatkan cap stempel di tangan, tetapi juga belum mendapat giliran memperoleh tiket.

"Prosesnya berbelit dan sepertinya ada permainan," tuduhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Chelsea dan Kualifikasi Liga Eropa, Langkah yang Tepat Bagi Cole Palmer

    Chelsea dan Kualifikasi Liga Eropa, Langkah yang Tepat Bagi Cole Palmer

    Liga Inggris
    Proposal Penghapusan VAR di Premier League Diyakini Bakal Gugur

    Proposal Penghapusan VAR di Premier League Diyakini Bakal Gugur

    Liga Inggris
    Daftar Skuad Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tanpa Maarten Paes dan Elkan Baggott

    Daftar Skuad Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tanpa Maarten Paes dan Elkan Baggott

    Timnas Indonesia
    Lupakan Cedera, Apriyani Rahayu Bersiap Menuju Olimpiade Paris 2024

    Lupakan Cedera, Apriyani Rahayu Bersiap Menuju Olimpiade Paris 2024

    Badminton
    Hasil Thailand Open 2024: Fikri/Bagas Gugur, Ahsan/Hendra Tumpuan Ganda Putra Indonesia

    Hasil Thailand Open 2024: Fikri/Bagas Gugur, Ahsan/Hendra Tumpuan Ganda Putra Indonesia

    Badminton
    PBSI Ungkap Komitmen Apriyani Rahayu Tampil di Olimpiade Paris 2024

    PBSI Ungkap Komitmen Apriyani Rahayu Tampil di Olimpiade Paris 2024

    Badminton
    Alasan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis pada Usia Muda

    Alasan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis pada Usia Muda

    Badminton
    Tekad Pemain Persib Akhiri Dahaga Juara Satu Dekade

    Tekad Pemain Persib Akhiri Dahaga Juara Satu Dekade

    Liga Indonesia
    Harapan PBSI Usai Kervin/Marcus Pensiun: Fikri/Bagas-Leo/Daniel Capai Performa Terbaik

    Harapan PBSI Usai Kervin/Marcus Pensiun: Fikri/Bagas-Leo/Daniel Capai Performa Terbaik

    Badminton
    PSSI Ungkap Alasan Harga Tiket Timnas Indonesia Melonjak Drastis

    PSSI Ungkap Alasan Harga Tiket Timnas Indonesia Melonjak Drastis

    Timnas Indonesia
    Mundur dari Pelatnas, Kevin Sanjaya Ungkap Rasa Syukur

    Mundur dari Pelatnas, Kevin Sanjaya Ungkap Rasa Syukur

    Badminton
    Alasan Paulo Fonseca Jadi Pilihan Utama untuk Melatih Milan

    Alasan Paulo Fonseca Jadi Pilihan Utama untuk Melatih Milan

    Liga Italia
    SUGBK Gelar Konser Jelang Laga Timnas, PSSI Periksa Kualitas Rumput

    SUGBK Gelar Konser Jelang Laga Timnas, PSSI Periksa Kualitas Rumput

    Timnas Indonesia
    Hasil Lisensi Klub PSSI: Hanya 9 Tim Liga 1 Lolos

    Hasil Lisensi Klub PSSI: Hanya 9 Tim Liga 1 Lolos

    Liga Indonesia
    Ten Hag Tegaskan Man United Ingin Pertahankan Bruno Fernandes

    Ten Hag Tegaskan Man United Ingin Pertahankan Bruno Fernandes

    Liga Inggris
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com