Laporan dari Afrika Selatan
KOMPAS.com - Enam hari menjelang partai perdana putaran final Piala Dunia 2010, persiapan tuan rumah ternyata belum 100 persen. Jalinan alat transportasi yang dijanjikan panitia penyelenggara terhadap para penggila bola, ternyata tidak bisa terlaksana tepat waktu.
MRT dan subway yang awalnya akan beroperasi melayani minimal lima tempat, realisasinya hanya untuk jalur 'pendek', yakni bandara udara internasional OR Tambo menuju Sandton, yang masih termasuk wilayah Johannesburg. Kenyataan ini membuat barisan suporter yang akan menyaksikan partai di stadion Soccer City dan Ellis Park Stadium harus mengeluarkan biaya ekstra.
Sarana tak kalah penting lain yang belum terselesaikan adalah jalan bebas hambatan alias highway. Seperti dilihat Tribun, sejak keluar dari bandara internasional OR Tambo JOhannesburg, deretan pekerja, alat berat dan gundukan tanah masih beserakan hampir di sepanjang jalan tol dari Johannesburg menuju Pretoria. Highway N1 (sebutan untuk jalur J'BUrg-Pretoria), belum 100 persen. Akibatnya, kemungkinan untuk menciptakan kemacetan sangat besar, mengingat N1 menjadi urat nadi perpindahan suporter dari Pretoria ke Johannesburg dan sebaliknya.
Belum lagi, alur tersebut juga menjadi simpul dari Rustenburg dan Bloemfentein, yang dipastikan akan dialiri ribuan bahkan ratusan ribu suporter saban hari. Tak pelak, dalam empat hari ke depan, jajaran penyedia infrastruktur jalan tol akan bekerja sangat keras.
"Saya pikir alur darat menjadi hal penting, karena para penggemar sepak bola khususnya yang berkantong tipis akan sangat bergantung pada jalan. Saya pikir mereka harus bekerja keras agar semuanya bisa berjalan lancar," ucap John Steward, yang ditemui Tribun di lobi bandara OR Tambo, Johannesburg. (persda network/BUD)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.