Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Sepak Bola Mencemaskan

Kompas.com - 22/03/2010, 08:25 WIB

Menurut Eko, kerusuhan suporter bukan seratus persen kesalahan suporter. ”Ada sistem pembinaan sepak bola yang salah. Kalau sepak bola dijalankan sesuai dengan aturan, misalnya wasit adil dan profesional, saya yakin tidak akan ada keributan,” katanya.

”Semangat kompetisi sepak bola yang seharusnya berproses dari pembinaan menuju prestasi, sekarang menjadi terbalik, prestasi dulu baru pembinaan. Ini membuat banyak klub menempuh jalur instan untuk mencapai prestasi,” kata Eko.

Fenomena ”bonek”

Dari sekian kasus kerusuhan suporter, fenomena suporter Persebaya Surabaya atau biasa dikenal dengan sebutan bonek sangat menyita perhatian. Salah satu kerusuhan yang melibatkan mereka adalah saat mereka ingin menyaksikan laga tandang Persebaya melawan Persib di Soreang, Bandung, 23 Januari.

Meski Komisi Disiplin PSSI melarang bonek menonton laga itu, suporter Persebaya tetap berangkat ke Bandung. Sebagian besar naik kereta. Dalam perjalanan, mereka menganiaya wartawan di Solo dan menjarah pedagang kaki lima di Kulonprogo, Yogyakarta. Kerusuhan akibat lawatan bonek itu merenggut nyawa bonek karena terjatuh dari kereta dan menelan kerugian material lebih dari Rp 1 miliar.

Wastomi mengaku sewaktu kecil hidup menggelandang dari Malang ke Surabaya, meniru suporter lain. ”Biasanya yang anak belasan tahun berangkat ke stadion tanpa alas kaki, bergelantungan di mobil, dan manjat stadion. Saya juga begitu. Modalnya hanya nekat,” ungkapnya.

Para bonek juga terbiasa membohongi keluarganya guna menonton Persebaya bermain di kandang. ”Tentu waktu kecil harus berbohong karena enggak mungkin bilang ke orangtua. Mana ada orangtua kasih izin kalau tahu anaknya nekat,” ucap Fajar Isnu (24), yang sejak kecil sudah menonton Persebaya bermain kandang ataupun tandang.

Meskipun nekat, menurut Wastomi, bonek hanya bereaksi ketika diprovokasi. Pada kasus pelemparan batu di Solo, misalnya, Wastomi bersikukuh bahwa mereka diprovokasi sehingga akhirnya membalas lemparan batu. Kasus penjarahan oleh bonek juga umumnya dilakukan segelintir orang. Wastomi menyebutkan, ada juga kelompok yang hanya memanfaatkan kesempatan dengan menggunakan atribut bonek.

Bonek sendiri datang dari beragam profesi, seperti mahasiswa, wirausaha, dan pegawai negeri sipil. Di YSS, misalnya, setidaknya ada kelompok bonek mahasiswa, bonek motor, bonek Sawunggaling, dan bonek 89 yang diisi banyak penganggur. (ENG/ILO/NIK/PRA/RIZ/SIN/EKI/ELD/SAM/Kompas Cetak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Suporter Diminta Tidak Menyerbu Cristano Ronaldo di Lapangan

Kala Suporter Diminta Tidak Menyerbu Cristano Ronaldo di Lapangan

Internasional
Potensi Jalur Timnas Inggris ke Final Euro 2024

Potensi Jalur Timnas Inggris ke Final Euro 2024

Internasional
Isu Kencang Dimas Drajad ke Persib, Maung Bandung Terima Lagi Pemain dari Kesatuan?

Isu Kencang Dimas Drajad ke Persib, Maung Bandung Terima Lagi Pemain dari Kesatuan?

Liga Indonesia
Inggris dan Balada Minim Gol Grup C, Terburuk Sepanjang Sejarah

Inggris dan Balada Minim Gol Grup C, Terburuk Sepanjang Sejarah

Internasional
Timnas Basket U18 Putri Indonesia Kalah Dua Laga Awal, Level Permainan Terlihat

Timnas Basket U18 Putri Indonesia Kalah Dua Laga Awal, Level Permainan Terlihat

Sports
Ketum PBSI 2024-2028 Diminta Gairahkan Klub Bulu Tangkis di Daerah

Ketum PBSI 2024-2028 Diminta Gairahkan Klub Bulu Tangkis di Daerah

Badminton
Mochizuki Panggil 27 Pemain untuk TC Timnas Putri Indonesia di Jakarta

Mochizuki Panggil 27 Pemain untuk TC Timnas Putri Indonesia di Jakarta

Timnas Indonesia
Fasilitas Layanan Medis di Muenchen untuk Piala Eropa 2024

Fasilitas Layanan Medis di Muenchen untuk Piala Eropa 2024

Internasional
Hasil dan Klasemen Copa America 2024: Argentina Lolos, Kanada Bekuk Peru

Hasil dan Klasemen Copa America 2024: Argentina Lolos, Kanada Bekuk Peru

Internasional
Euro 2024, Southgate Sikapi Kritik yang Timpa Dirinya dan Timnas Inggris

Euro 2024, Southgate Sikapi Kritik yang Timpa Dirinya dan Timnas Inggris

Internasional
Hasil Chile Vs Argentina 0-1, Gol Lautaro Bawa Messi dkk Lolos

Hasil Chile Vs Argentina 0-1, Gol Lautaro Bawa Messi dkk Lolos

Internasional
Gian Zola Ramaikan Bursa Transfer Persib, Sang Adik Beckham Beri Bocoran

Gian Zola Ramaikan Bursa Transfer Persib, Sang Adik Beckham Beri Bocoran

Liga Indonesia
Penjelasan PSSI soal Situasi Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Penjelasan PSSI soal Situasi Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Euro 2024: Potret Antusiasme Fans Denmark-Serbia Banjiri Allianz Arena

Euro 2024: Potret Antusiasme Fans Denmark-Serbia Banjiri Allianz Arena

Internasional
Link Live Streaming Chile Vs Argentina, Kickoff 08.00 WIB

Link Live Streaming Chile Vs Argentina, Kickoff 08.00 WIB

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com