MILAN, KOMPAS.com — Pelatih Inter Milan yang pernah menangani Chelsea, Jose Mourinho, mengatakan bahwa Stamford Bridge masih merupakan bentengnya. Ini membuatnya merasa melakoni laga kandang, saat kedua kubu berduel di leg kedua 16 besar Liga Champions, di Stamford Bridge, Selasa (16/3/2010).
Mourinho pernah menangani Chelsea pada 2004-2006. Bermodal anggaran besar, Mourinho membeli sejumlah pemain top dan membangun Chelsea menjadi klub yang disegani.
Pada musim pertamanya saja, Mourinho berhasil mengantar "The Blues" menjuarai Premier League. Itu merupakan gelar Premier League pertama Chelsea sejak 1955. Sayang, cuma gara-gara gagal mempersembahkan Liga Champions, Mourinho ditendang Roman Abramovic.
Ia kemudian bergabung dengan Inter pada 2008 silam. Di sana, ia sempat membangun rivalitas dengan AC Milan, yang saat itu masih ditangani Carlo Ancelotti. Ketika Ancelotti pindah ke Chelsea, akhir musim lalu, Mourinho menantang Ancelotti untuk membuktikan apakah ia bisa mengalahkan rekor Mourinho di Chelsea.
Kebetulan, undian 16 besar Liga Champions mempertemukan kedua kubu. Aroma balas dendam dan rivalitas lama dengan Ancelotti, ditambah nostalgia bersama mantan anak didik dan pendukung, akan ikut membentuk atmosfer pertandingan yang emosional.
Meski begitu, Mourinho mengaku mampu mengendalikan emosinya. Menurutnya, skuad Chelsea saat ini merupakan warisannya. Ia pun masih merasa memiliki Stamford Bridge karena ia-lah yang melambungkan pamor Chelsea. Sampai Ancelotti bisa meraih hasil lebih baik, Stamford Bridge masih merupakan rumah Mourinho.
"Setiap orang tahu, Mourinho tak kehilangan Stamford Bridge. Rekor saya tak terkalahkan. Itu luar biasa. Kami begitu kuat selama waktu yang lama. Tak seorang pun (selain saya) yang memenangi gelar di tahun pertama. Saya selalu bermain untuk menang. itu alasannya rekor saya begitu hebat," tandasnya.
Inter akan datang ke Chelsea dengan bekal keunggulan 2-1 di leg pertama. Inter harus bisa bermain minimal seri untuk lolos ke perempat final. (SUN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.