LONDON, KOMPAS.com - Manchester United tidak akan mengikuti langkah Real Madrid dan Manchester City dalam hal menggaji pemainnya dengan harga tinggi. MU lebih suka mencari cara untuk mendatangkan banyak pendapatan.
Jendela transfer musim panas ini masih memberikan peluang bagi tim mana pun untuk membeli pemain baru dengan tawaran sebaik mungkin. Namun, belum ada satu pun klub yang bisa menandingi Madrid dalam hal transfer pemain dan City untuk urusan gaji.
Jika pada tahun-tahun sebelumnya MU selalu masuk tiga besar tim paling boros dalam pembelian pemain, musim ini "Setan Merah" memilih membatasi pengeluaran. Meski sudah menjual Cristiano Ronaldo dengan harga 80 juta poundsterling atau lebih dari Rp 1,3 triliun, "Setan Merah" sama sekali tak tertarik membeli pemain baru berharga tinggi, apalagi jika pemain itu sudah beranjak tua.
"Kami sangat tidak ingin menuju ke level itu," kata Ketua Eksekutif MU David Gill yang menemani timnya selama tur pramusim di Asia. "Dan kami tidak berpikir itu perlu karena kami memikirkan target jangka menengah dan panjang. Kami bukan pembayar paling mahal jika Anda bandingkan dengan kepergian Cristiano Ronaldo ke Real Madrid dan City yang membeli Tevez. Namun, kami berpikir bahwa dalam suasana seperti sekarang, kami membayarkan gaji sangat bagus dan kami punya banyak aset di United."
"Kami tidak mencari pemain berusia 27, 28 atau 29 tahun dengan harga tinggi. Itu tidak penting," tegas Gill. "Tahun lalu kami melakukannya pada Dimitar Berbatov tapi itulah satu-satunya celah yang harus diisi Alex Ferguson. Jika Anda dapat membayangkan, ketika Cristiano pergi, saya dibanjiri agen yang menawarkan pemain ini dan itu. Namun, Anda harus bertanya apakah mereka termotivasi pada usia 28 dan 29 untuk datang ke Premier League, dan apakah mereka pemain United?"
Sejak zaman pelatih Sir Matt Busby, juara Premier League itu memang tidak pernah menawarkan gaji selangit kepada pemainnya. Pemain legendaris George Best dan Denis Law pun mendapatkan gaji standar seperti pemain lain di Eropa. Kebijakan serupa diwariskan kepada pelatih Sir Alex Ferguson. Gill menyatakan, hingga saat ini timnya masih memegang teguh standar dan target gaji pemain. MU lebih mementingkan cara mendatangkan banyak uang dibandingkan jor-joran membeli dan menggaji pemain.
"Saya merasa bahwa Manchester United telah berdiri sejak 1878 dan tugas kami adalah memastikan hal itu akan terus berlanjut hingga tahun-tahun mendatang dengan berjalan menggunakan akal sehat, dan itu dilakukan dengan menaikkan pendapatan kami," tambah Gill.
Karena kebijakan tersebut, MU dua kali kehilangan pemain incaran mereka. "The Red Devils" kalah bersaing dengan Madrid dalam perburuan mendapatkan striker Perancis, Karim Benzema. Sementara itu, Carlos Tevez memilih Manchester City karena tetangga MU itu menawarkan gaji lebih tinggi dibandingkan saat pemain Argentina itu bermain di Old Trafford. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.