Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ronaldo Menggenggam Dunia

Kompas.com - 15/01/2009, 07:54 WIB

Transformasi

Titik baliknya datang dari situasi tak terduga: kontroversi pada putaran final Piala Dunia 2006 Jerman. Pada partai perempat final membela Portugal melawan Inggris, Ronaldo menjadi korban kampanye media Inggris yang menilai dia bertanggung jawab atas kartu merah rekan seklubnya, striker Wayne Rooney, dan menjadi kambing hitam tersingkirnya Inggris. Kedipan mata Ronaldo ke bangku cadangan Portugal saat Rooney berjalan keluar lapangan setelah menginjak Ricardo Carvalho menjadi aksi menyakitkan bagi publik Inggris.

Banyak yang percaya, pria bernama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro ini tak kembali ke Manchester. Ia juga mengaku ingin bermain di Spanyol. Namun, Sir Alex Ferguson mendinginkan suasana dan meyakinkan Ronaldo agar bertahan. Alasannya, kontroversi juga dialami pemain besar MU, seperti Cantona dan Beckham.

Ronaldo kembali ke Manchester sebagai pemain yang selalu diejek ke mana pun MU pergi. Namun, ia mampu menjadikan kontroversi sebagai inspirasi untuk sesuatu yang lebih besar. Pemain terbaik bisa merespons masalah dengan penampilan yang kian cemerlang.

Musim 2006/2007 menjadi transformasi Ronaldo dari ”pemain sirkus” menjadi penentu kemenangan. Ia mencetak 23 gol dalam 53 laga. Duetnya dengan Rooney menjadi kombinasi mematikan. Hasilnya? MU menyudahi paceklik empat tahun gelar Liga Inggris.

Musim berikutnya, ia menorehkan 42 gol dalam 49 laga saat MU meraih gelar ganda, Liga Primer dan Liga Champions.

Karakter kerasnya mungkin dipengaruhi masa kecil Ronaldo yang tumbuh di kawasan miskin Funchal, Madeira, kepulauan yang ratusan kilometer jaraknya dari daratan Portugal. Rumah masa kecilnya adalah bungalo sempit hingga mesin cuci pun diletakkan di atap. Orangtuanya, José Dinis dan Maria Dolores, tukang kebun dan tukang masak. Ia dinamai Ronaldo sebab Jose pengagum mantan Presiden AS Ronald Reagan.

Gerbang sukses

Pada usia 11 tahun, bakatnya menarik perhatian pemandu bakat Sporting Lisbon, salah satu klub top Portugal, yang lantas menawari dia tempat di akademi klub itu. Awalnya, ia kesulitan mengendalikan temperamen, homesick parah, menelepon ibunya minta pulang.

Ia kemudian berkembang menjadi pemain yang sering berakting di lapangan, pamer, bahkan ”narsis”. Ia menunjukkan hal itu saat MU memenangi Liga Champions 2008, dengan merayakannya seolah-olah ia paling berjasa. Padahal, ia gagal mengeksekusi penalti.

Namun, ia juga membuktikan, tak mustahil seorang pemain punya keindahan, kekuatan, kecepatan, dan daya juang sekaligus. ”Ronaldo lebih baik dibandingkan George Best dan Denis Law, keduanya pemain besar dan brilian dalam sejarah United,” kata Johan Cruijff, legenda sepak bola Belanda.

Kecemerlangannya membuat Real Madrid kepincut. Perebutan Ronaldo oleh MU dan Madrid mewakili perdebatan sepak bola kini: keserakahan versus loyalitas, kekuatan klub lawan kebebasan individu, tuan dan budak, serta kemampuan dia mengubah permainan, menjadikannya dagangan, dimanipulasi agen, dan dipanasi media.

Namun, ia belum disejajarkan dengan Pele, Maradona, atau Zinedine Zidane. Ia mesti menyempurnakan kehebatannya di tim nasional. Penampilannya di Piala Eropa 2008 mengecewakan. Portugal disingkirkan Jerman di perempat final.* (Prasetyo EP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Liga Inggris
Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Internasional
Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Badminton
Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Liga Lain
Pemain Terlupakan Man City Bisa Dapat Medali Juara Premier League

Pemain Terlupakan Man City Bisa Dapat Medali Juara Premier League

Liga Inggris
Kata Manajer Tim Terkait Ujian Madura United di Championship Series Liga 1

Kata Manajer Tim Terkait Ujian Madura United di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Resmi Diluncurkan, Honor of Kings Gelar Turnamen Esport

Resmi Diluncurkan, Honor of Kings Gelar Turnamen Esport

Sports
Timnas Jerman Panggil 27 Pemain, Nagelsmann Ingin Juara Euro 2024

Timnas Jerman Panggil 27 Pemain, Nagelsmann Ingin Juara Euro 2024

Internasional
Tiga Klub 100 Persen Lolos Club Licensing, Bukti Konsistensi, Sejarah, dan Pelecut Prestasi

Tiga Klub 100 Persen Lolos Club Licensing, Bukti Konsistensi, Sejarah, dan Pelecut Prestasi

Liga Indonesia
Xavi Menang dalam Laga Ke-100 Latih Barcelona, Bicara Hasrat Juara

Xavi Menang dalam Laga Ke-100 Latih Barcelona, Bicara Hasrat Juara

Liga Spanyol
LaLiga Extratime, Kedekatan Sepak Bola Indonesia dan Spanyol

LaLiga Extratime, Kedekatan Sepak Bola Indonesia dan Spanyol

Liga Spanyol
Daftar Skuad Perancis untuk Euro 2024: Kante Kembali, Ada Mbappe

Daftar Skuad Perancis untuk Euro 2024: Kante Kembali, Ada Mbappe

Internasional
Daftar Skuad Belanda untuk Euro 2024, Ada Pemain Keturunan Indonesia

Daftar Skuad Belanda untuk Euro 2024, Ada Pemain Keturunan Indonesia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com