Tidak hanya Tim Evaluasi Pembangunan PIM yang mengemukakan bahwa proyek PIM telah merusak bagian penting situs Majapahit. Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta Siswanto sebelumnya juga menegaskan, lokasi pembangunan PIM merupakan area yang paling potensial.
"Balai Arkeologi Yogyakarta menempatkan area tersebut sebagai prioritas pertama untuk penelitian arkeologi (khususnya Kota Majapahit) sehingga semestinya tidak boleh ada kegiatan lain yang tidak berkaitan dengan penelitian arkeologi," katanya.
Menurut Siswanto, data arkeologi berupa bagian bangunan dan artefak masa Majapahit di area proyek, yang semestinya menjadi bahan penelitian guna mengungkapkan kejayaan Majapahit, rusak dan musnah akibat pembangunan fondasi.
Arsitek Arya Abieta sebagai Tim Evaluasi Pembangunan PIM dalam forum paparan di Kompas juga mempertanyakan, kenapa proyek PIM yang tak dilakukan sesuai prosedur standar anggarannya bisa lolos di DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.