Laporan Wartawan Kompas Suhartono
HANOI, KAMIS — Persoalan tudingan perusakan situs peninggalan sejarah Majapahit di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, akibat pembangunan Pusat Informasi Majapahit yang menjadi bagian dari Majapahit Park tampaknya membuat pusing Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik.
Oleh sebab itu, ia minta masalah tersebut tidak ditanya-tanyakan lagi. Sebab, selain ingin masalahnya ditenangkan dulu atau cooling down, ia bersama para arkeolog dan arsitek tengah membahas mengenai kemungkinan dilakukannya kembali redesain atas pembangunan Majapahit Park.
Demikian disampaikan Jero Wacik saat ditanya pers seusai acara ramah tamah di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Hanoi, Vietnam, Rabu (7/1) malam. Kehadiran Jero di Hanoi, Vietnam, terkait dengan pertemuan tahunan menteri-menteri pariwisata ASEAN dalam acara ATF 2009.
Sebagaimana diketahui, akibat pembangunan Majapahit Park yang tepat di atas situs peninggalan sejarah Majapahit, Jero Wacik mendapat kecaman dan tudingan dari masyarakat pencinta warisan budaya bangsa. Pembangunan Pusat Informasi Majapahit direncakan di atas situs Segaran III dan Segaran IV.
"Saya ingin masalah itu cooling down dulu karena sekarang masih dibahas. Jangan dipersoalkan dulu. Besok (Kamis, 8/1) para arkeolog, para arsitek, serta Departemen Kebudayaan dan Pariwisata biar bertemu dulu untuk membahas bagaimana kelanjutannya. Kita ingin lihat dulu seperti apa dan bagaimana?" kata Jero Wacik.
Menurut Jero Wacik, satu bulan ini pembangunan proyek Majapahit Park dihentikan dulu sementara pembangunannya. "Saya sudah perintahkan untuk dihentikan sementara sambil dilihat lagi bagaimana. Memang, untuk membuat yang indah dan tidak ada persoalan harus sabar. Tidak usah diburu-buru," katanya.
"Besar kemungkinan redesain kembali. Akan tetapi, apakah tetap di lokasi yang sama dengan perubahan fondasi atau tetap pindah lokasi. Pokoknya, kita lihat lagi," kata Jero.
Ditanya apakah Presiden Susilo BambangYudhoyono sudah mengetahui adanya persoalan Majapahit Park, Jero mengatakan, "Presiden sudah mengetahui niat kita yang sebenarnya. Jadi, masalahnya diserahkan kepada kita," tutur Jero.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.