JAKARTA, KAMIS-Setelah Persija Jakarta dipastikan sebagai penghuni Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayang, Jakarta Pusat, tiga klub lainnya, yaitu Persitara Jakarta, Persita Tangerang, dan PSMS Medan, menyatakan minatnya untuk menggunakan markas Timnas Indonesia itu.
Sebelumnya stadion untuk Persitara, Persita, dan PSMS itu dinyatakan tidak lolos verifikasi Badan Liga Indonesia (BLI). "Kami memasukkan Stadion Lebakbulus (Jakarta Selatan) sebagai alternatif pertama, jika Lebakbulus tidak lolos verifikasi, mau tidak mau kami akan menggunakan GBK," kata Andi Mulyadi, Asisten Manajer Persita, usai bertemu dengan pengurus BLI, di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/5).
Hal senada dikatakan Suparba, Panitia Pelaksana (Panpel) Persitara. Katanya, Persitara memasukkan nama dua stadion itu sebagai pengganti Stadion Kamalmuara, markas mereka yang dinyatakan tidak layak sebagai tempat digelarnya pertandingan Liga Super. Kami hanya tinggal menunggu verifikasi dari BLI atas Lebakbulus, kalau lolos, kami ke Lebakbulus," tutur Suparba.
Usulan yang cukup mengejutkan disampaikan PSMS, yang harus terusir dari Stadion Teladan, Medan. Sihar Sitorus, pemilik baru klub berjuluk Ayam Kinantan itu menjagokan dua stadion yang ada di negara bagian Penang, Malaysia, yaitu Stadion Bandaraya dan Batu Kawan. Alternatif berikutnya, PSMS akan bermarkas di Jakabaring, Palembang, dan GBK.
"Kami sudah memikirkan segala aspek yang mungkin terjadi, termasuk protes dari suporter. Ini adalah pilihan yang terburuk dari yang terburuk. Kami harus memilih stadion di luar Medan jika ingin bertahan di Liga Super," kata Sitorus.
"Bukannya tidak mau bermain di Medan, karena kami ingin sekali bermain di Medan. Tetapi sekarang ini pilihannya hanya dua, ikut Liga Super atau tidak. Jika ingin ikut, kami harus keluar Medan sambil menunggu Stadion Teladan selesai direnovasi," imbuh Sitorus, yang tidak bisa memastikan kapan stadion itu selesai direnovasi karena itu kewanangan Pemkot Medan.
Belum Diizinkan
Sedangkan Joko Driyoni, Direktur Kompetisi BLI, mengatakan, walau tiga klub di atas memasukkan nama GBK sebagai calon markas mereka, bukan berarti mereka bisa langsung menggunakan stadion itu. Katanya, BLI harus berkonsultasi dulu dengan pemilik GBK mengenai jadwal penggunaan stadion itu agar tidak berbenturan dengan jadwal pertandingan Liga Super.
"Satu stadion bisa digunakan empat klub. Tetapi, BLI harus berkonsultasi dengan pemilik stadion itu. Kami ingin melihat jadwal penggunaan stadion itu, agar tidak berbenturan dengan jadwal pertandingan," kata Joko.
Sedangkan mengenai pengajuan dua stadion di luar negeri, Joko harus menanyakannya dulu dengan Ketua BLI, Andi Darussalam Tabusalla. "Kalau untuk yang itu, saya belum bisa memutuskannya," ujarnya. Hal yang sama juga dikatakan Joko ketika ditanya tentang kemungkinan naiknya klub Divisi Utama, menggantikan klub Liga Super yang gugur. "Kalau itu, keputusannya ada di tangan Komite Eksekutif. Silakan tanyakan kepada mereka," tutur Joko. (Warta Kota/MER)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.