BANDUNG, TRIBUN - Pelatih Timnas Indonesia Benny Dollo (Bendol) menyatakan, kemenangan 1-0 tim asuhannya atas Yaman di Stadion Siliwangi, Jumat (25/4), belum bisa dibanggakan. Bahkan Bendol menilai, Ponaryo Astaman dkk belum mampu menunjukkan permainan terbaiknya.
"Seperti sudah saya katakan, para pemain belum siap untuk melakukan pertandingan sekelas ini. Pemain kita sangat tidak siap," aku Bendol seusai pertandingan.
Selain lemah dari segi fisik, Bedol juga mencatat pemain-pemainnya tampil tidak lebih baik dibanding pemain-pemain Yaman. Bahkan Bendol menyebut, gol yang dilesakkan Bambang Pamungkas bisa dikatakan sebagai keberuntungan.
"Semua pemain kehilangan feeling touch. Permainan anak-anak belum apa-apa. Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Saya mohon semua pihak maklum," pinta Bendol.
Mengetahui fisik pemain-pemain asuhannya kedodoran, Bendol bahkan memilih menerapkan permainan yang berkonsentrasi pada pertahanan. Mantan pelatih Persita Tangerang dan Arema Malang ini justru memuji
pemain-pemain muda Yaman yang tampil trengginas.
"Untuk meredam permainan cepat pemain Yaman, kami terpaksa main bertahan. Kalau dipaksa main terbuka, kita akan habis," tutur Bendol jujur.
Bendol secara khusus memang memuji penampilan pemain-pemain di lini belakang tim asuhannya. Defender Charis Yulianto dan defender Persib Nova Arianto, mendapat nilai plus dari Bendol. "Untuk kita ada Charis dan Nova di belakang," pujinya.
Sementara pemain-pemain lainnya, karena tidak disokong fisik yang prima, tampil tidak maksimal. Eka Ramdani, Ardan Aras, dan Firman Utina termasuk pemain yang di mata Bendol, fisiknya habis pada pertandingan itu.
Untuk itu Bendol bahkan menarik Eka dan Ardan yang masuk lapangan juga sebagai pemain pengganti. Setelah pertandingan melawan Yaman, Bendol akan mengistirahatkan pemainnya selama sepuluh hari.
Setelah itu Bendol akan kembali menggenjot pasukannya dalam latihan sebagai persiapan menghadapi Tajikistan dan Bayern Munich.