LONDON, SELASA - Duo Amerika yang kini menjadi pemilik klub Liverpool pernah membantah akan menjual klub elite Premier League tersebut. Tapi kabar terakhir menyebutkan bahwa Dubai International Capital (DIC) yang ingin membeli tim penuh sejarah itu, memberikan ultimatum kepada George Gillett dan Tom Hicks.
DIC yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah Dubai, menawar The Reds dengan harga 400 juta poundsterling (sekitar Rp 7,225 triliun). Nilai tersebut adalah sebuah harga mati karena jika ditolak, maka DIC akan membatalkan rencana pembelian klub tersebut.
Menurut laporan BBC seperti dilansir Goal, Selasa (4/3), DIC tak memberikan waktu yang lama bagi duo Amerika tersebut untuk berpikir. Mereka (DIC) hanya menunggu hingga batas waktu 24 jam ke depan.
DIC memberlakukan deadline karena tak ingin "dipermainkan" oleh Gillett dan Hicks. Pasalnya, dua orang itu mempunyai pendapat yang berbeda dalam menanggapi niat DIC untuk mengambilalih klub yang juga pernah jadi incarannya tersebut.
Intinya, Hicks tak setuju jika DIC yang membeli 50 persen saham milik Gillett. Karena itu, dia yang mau mengambilalih seluruh atau sebagian saham sahabatnya tersebut. Namun, Gillett tak menginginkannya karena dia sudah telanjur berjanji kepada DIC untuk membeli sahamnya.
Hicks dan Gillett membeli Liverpool pada bulan Maret 2007 dengan harga 431 juta dolar AS (sekitar Rp 3,918 triliun). Jumlah ini sudah termasuk kesepakatan untuk membayar utang klub sebesar 89 juta dolar AS (sekitar Rp 809,232 miliar) dan pembangunan stadion baru.
Kemudian, pada 25 Januari lalu, duo Amerika tersebut melakukan refinance dengan dua bank sebesar 682 juta dolar AS (sekitar Rp 6,199 triliun). Tetapi, keputusan itu tak membantu Liverpool karena juara 18 kali Premier League itu masih punya utang 205 juta dolar AS (sekitar Rp 1,863 triliun).
Karena tak ingin terus merugi, maka Hicks dan Gillett berencana menjual klub itu kepada DIC yang kalah tender pada bulan Maret 2007. Namun rencana tersebut mendapat tantangan dari Liverpudlians yang tak ingin klub kebanggaan mereka menjadi "barang dagangan".
DIC mempunya aset sekitar 6,5 miliar pounsterling (sekitar Rp 117,39 triliun). Konsorsium Dubai ini milik Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, yang merupakan penguasa Dubai. (AP/LOU)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.