Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Italia, Memori Berlin, dan Sebuah Problem Bernama "Prima Punta"

KOMPAS.com - Timnas Italia menjuarai Piala Dunia 2006 dengan amunisi striker berlimpah. Situasi Azzurri di Euro 2024 tampak berbeda lantaran ketiadaan "prima punta" tajam. 

Pada sebuah malam di Dortmund, Jerman, Fabio Cannavaro melirik koleganya di lini belakang timnas Italia, yakni sang kiper Gianluigi Buffon, dengan penuh tanda tanya.

"Gigi dan saya saling tatap dan tak paham," ujar Cannavaro di Sky Sport Italia.

Cannavaro, yang kemudian menyandang julukan "Tembok Berlin" karena penampilan solidnya sepanjang Piala Dunia 2006 di Jerman, kala itu tak mengerti dengan keputusan sang pelatih.

Pelatih Italia di Piala Dunia 2006, Marcello Lippi, memutuskan untuk memasukkan dua penyerang Vincenzo Iaquinta dan Alessandro Del Piero pada babak extra time laga semifinal Piala Dunia 2006 kontra tuan rumah Jerman.

Padahal, sebelumnya pada menit ke-74, Lippi sudah memasukkan striker AC Milan, Alberto Gilardino, yang bermain mengisi posisi Luca Toni.

Gilardino, Iaquinta, dan Del Piero bergabung dengan Francesco Totti yang dibiarkan Lippi terus bermain. Alhasil, pada masa extra time, Italia mentas dengan empat penyerang!

Keputusan berani Lippi itu pada akhirnya berujung tokcer. Italia membuat dua gol kemenangan pada babak tambahan waktu, salah satunya via Alessandro Del Piero yang memanfaatkan assist dari Gilardino.

"Pada saat itu, tim ini sangat kuat dan bugar, kami memiliki pertahanan yang tidak dapat ditembus oleh pemain lawan. Jadi, saya mengambil risiko dan memainkan empat penyerang," ujar Lippi di Corriere dello Sport, soal keputusannya memainkan empat penyerang saat melawan Jerman.

Italia besutan Lippi meneruskan kisah indah mereka di Jerman dengan menjadi kampiun Piala Dunia 2006 usai mengalahkan Perancis via adu penalti pada partai final di Olympiastadion, Berlin.

Selang 18 tahun, Italia akan kembali ke Olympiastadion Berlin, kali ini dalam babak 16 besar Euro 2024.

Partai 16 besar Euro 2024 antara Swiss vs Italia akan tersaji di Olympiastadion, Berlin, pada Sabtu (29/6/2024) pukul 23.00 WIB.

Timnas Italia yang berstatus juara bertahan Euro, lolos ke babak gugur dengan tertatih-tatih. Usai menang 2-1 pada laga pembuka Grup B Piala Eropa 2024, kontra Albania, anak asuh Luciano Spalletti tak bisa lagi menuai tripoin.

Italia kalah 0-1 dari Spanyol pada partai kedua dan menutup Grup B dengan hanya bermain imbang 1-1 melawan Kroasia.

Gol penyama kedudukan saat melawan Kroasia baru dihasilkan Italia pada detik-detik terakhir pertandingan, persisnya menit ke-90+8 via sepakan melengkung Mattia Zaccagni.

Kiprah di fase grup menjelaskan problem Italia di Euro 2024. Skuad beralias Gli Azzurri tak punya figur "prima punta" alias ujung tombak yang mampu menggaransi lahirnya gol.

Sebanyak tiga gol Italia di Euro 2024 diciptakan oleh seorang bek (Alessandro Bastoni), gelandang (Nicolo Barella), dan pemain sayap (Mattia Zaccagni). 

"Sejauh ini perjalanan Italia tidak begitu bagus. Sebab, mereka bermain bagus melawan Albania, tetapi masalah besar tim asuhan Spalletti adalah mereka tidak memiliki striker bagus pada periode ini," ujar jurnalis Italia yang bekerja untuk Ala News, Andrea Eusebio, kepada KOMPAS.com.

Dalam dua partai awal fase grup, Spalletti memainkan skema 4-2-3-1 dengan memercayakan pos "prima punta" alias ujung tombak kepada Gianluca Scamacca.

Penyerang Atalanta yang mengemas 19 gol dalam 44 penampilan di semua ajang musim 2023-2024 silam itu belum mampu mengoyak jala gawang musuh.

Ketika melawan Kroasia, Spalletti mencoba membuat perubahan dengan mengandalkan Mateo Retegui sebagai tumpuan di lini serang. Ia didukung oleh Giacomo Raspadori.

Hasilnya sama saja. Italia tetap kesulitan menembus jala gawang musuh dan harus menunggu sampai detik-detik terakhir untuk melihat kolaborasi apik Riccardo Calafiori dan Mattia Zaccagni yang berujung gol.

"Dia (Retegui) bermain di Genoa, Anda tahu Genoa adalah tim papan bawah Serie A. Genoa finis di posisi 11," tutur Andrea Eusebio yang kerap hadir sebagai pandit untuk kanal televisi resmi AC Milan, yakni Milan TV.

"Bagaimana bisa striker yang bermain di tim papan bawah Serie A bisa menjadi pemimpin di lini serang timnas Italia? Itu yang jadi pertanyaan saya."

Statistik mencatat bahwa sepanjang fase grup Piala Eropa 2024, hanya ada sebuah tembakan tepat sasaran dari striker Italia!

Satu-satunya tembakan on target itu muncul dari upaya Scamacca yang bisa dimentahkan Thomas Strakosha dalam partai pembuka Grup B kontra Albania.

"Scamacca bermain sangat sangat bagus pada paruh kedua musim bersama Atalanta," ujar Andrea Eusebio soal Scamacca yang sejauh ini mencatat 162 menit bermain di Euro 2024.

"Atalanta adalah tim yang sangat bagus di Italia dan menjuarai Liga Europa tahun ini. Namun, di dalamnya ada sebuah strategi dan tim yang bekerja dengan sangat bagus sepanjang musim dengan seorang guru, yakni sang pelatih Gian Piero Gasperini."

"Saya pikir dengan Scamacca butuh periode kerja yang panjang, bukan hanya dalam satu kompetisi (pendek) seperti Euro," katanya memberikan analisis.

Retegui dan Raspadori yang menjadi opsi alternatif untuk Spalletti, juga belum memberikan impak berarti.

Selama 123 menit berada di lapangan, Retegui tak pernah membuat "kotor" sarung tangan kiper lawan. Hal yang sama juga dialami Raspadori.

"Italia tidak mempunyai pemain yang menjamin kualitas di susunan starter. Dalam situasi ini Spalletti ingin para gelandang seperti Barella, (Lorenzo) Pellegrini, (Davide) Frattesi, bisa menjadi 'striker' tambahan dalam strategi, mereka diharapkan bisa memberikan dukungan dalam taktik ofensif tim, namun mereka belum menunjukannya," ucap Andrea Eusebio.

Sejatinya, situasi Italia saat ini mirip dengan kala mereka menjuarai Euro 2020 silam. Saat itu, Azzurri besutan Roberto Mancini juga tak memiliki prima punta yang menggaransi lahirnya gol-gol.

Ciro Immobile yang diandalkan Mancini, hanya mempersembahkan sepasang gol di sepanjang turnamen dan seperti "hilang" ketika mentas di laga-laga menentukan.

"Ya saya setuju, namun, dengan (Lorenzo) Insigne, (Domenico) Berardi, dan Federico Chiesa sebelum terlilit cedera, Italia punya 'seconda punta' yang tahu caranya bikin gol," begitu respons Andrea Eusebio kepada KOMPAS.com yang menyorot kemiripan masalah Italia saat ini dengan sewaktu jadi juara Euro 2020.

Ya, saat menjuarai Euro 2020, Azzurri dibekali oleh deretan "seconda punta" alias second striker yang bisa memunculkan aksi-aksi berbahaya.

Dari tiga nama yang disebut Andrea Eusebio tadi, hanya Chiesa yang masuk tim Euro 2024. Insigne sudah terlempar dari tim nasional dan Berardi menderita cedera parah sebelum Piala Eropa tahun ini.

Kendati demikian, Chiesa dinilai belum kembali ke bentuk performa terbaik usai dilanda cedera ligamen serius sekitar dua tahun lalu.

"Namun, saat ini Italia dalam kesulitan besar karena tak memiliki striker bagus. Kami harus memperbaiki masalah ini, jika para gelandang, atau Federico Chiesa sedikit bermain lebih ke depan, lebih beroperasi di lini ofensif daripada di lini tengah, atau dengan solusi lain kami dapat mengisi kekosongan tentang striker, Italia bisa menjadi tim kompetitif, ucap Andrea Eusebio.

Sentra latihan timnas Italia sepanjang Euro 2024 di Iserlohn, Jerman, sedikit memunculkan harapan. Dalam sesi hari Jumat (28/6/2024) silam, Scamacca memperlihatkan kemampuannya dalam membuat gol.

Ia mencetak sejumlah gol, di antaranya dengan sebuah penyelesaian lob cantik. Aksi semacam itulah yang jelas dirindukan publik Italia dalam duel melawan Swiss pada 16 besar Euro 2024 nanti.

Spalletti tak punya kemewahan seperti Marcello Lippi yang bisa memainkan sekaligus empat penyerang berkelas dalam satu laga.

Karena itu, Scamacca dan Retegui dituntut bisa menjadi solusi bagi Spalletti yang memang tak punya banyak opsi.

https://bola.kompas.com/read/2024/06/29/04502848/italia-memori-berlin-dan-sebuah-problem-bernama-prima-punta

Terkini Lainnya

Hasil Argentina Vs Ekuador, Gagalnya Tendangan Panenka Messi dan Aksi Heroik Emi Martinez

Hasil Argentina Vs Ekuador, Gagalnya Tendangan Panenka Messi dan Aksi Heroik Emi Martinez

Internasional
Nagelsmann Jelang Spanyol Vs Jerman: Fokus Saya Jamal, Bukan Yamal

Nagelsmann Jelang Spanyol Vs Jerman: Fokus Saya Jamal, Bukan Yamal

Internasional
Jadwal MotoGP Jerman 2024, Kans Marquez Putus Puasa Kemenangan 987 Hari

Jadwal MotoGP Jerman 2024, Kans Marquez Putus Puasa Kemenangan 987 Hari

Motogp
Euforia Scudetto Ke-20, Inter Club Indonesia Kembali Buka Pendaftaran

Euforia Scudetto Ke-20, Inter Club Indonesia Kembali Buka Pendaftaran

Liga Italia
Link Live Streaming Argentina Vs Ekuador, Kickoff 08.00 WIB

Link Live Streaming Argentina Vs Ekuador, Kickoff 08.00 WIB

Internasional
Vieri Berang Italia Gugur di Euro 2024: Kesalahan Semua Orang...

Vieri Berang Italia Gugur di Euro 2024: Kesalahan Semua Orang...

Internasional
Portugal Vs Perancis, Puja-puji Mbappe untuk Ronaldo

Portugal Vs Perancis, Puja-puji Mbappe untuk Ronaldo

Internasional
Inggris Vs Swiss, Phil Foden Kasihan kepada Southgate

Inggris Vs Swiss, Phil Foden Kasihan kepada Southgate

Internasional
Spanyol Vs Jerman, Yamal Serang Balik Lehmann: Kami Tunjukkan di Lapangan

Spanyol Vs Jerman, Yamal Serang Balik Lehmann: Kami Tunjukkan di Lapangan

Internasional
Portugal Vs Perancis, Ajang Adu Gengsi Ronaldo dan Mbappe

Portugal Vs Perancis, Ajang Adu Gengsi Ronaldo dan Mbappe

Internasional
Jadwal dan Bagan Perempat Final Copa America 2024, Argentina Vs Ekuador

Jadwal dan Bagan Perempat Final Copa America 2024, Argentina Vs Ekuador

Internasional
Jersey Tim Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Inspirasi Bendera Berkibar dan Belum Dijual ke Umum

Jersey Tim Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Inspirasi Bendera Berkibar dan Belum Dijual ke Umum

Sports
Jawaban Marselino soal Lanjutkan Karier di Klub Eropa

Jawaban Marselino soal Lanjutkan Karier di Klub Eropa

Timnas Indonesia
Portugal Vs Perancis: Bantuan untuk Ronaldo, Mbappe Bukan Masalah

Portugal Vs Perancis: Bantuan untuk Ronaldo, Mbappe Bukan Masalah

Internasional
Alasan di Balik Keluarnya Goran Paulic dari Persib

Alasan di Balik Keluarnya Goran Paulic dari Persib

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke