Karya Digital Desainer Asal Purwokerto Menyemarakkan Piala Eropa 2024

Banyak netizen yang kagum karena ada putra Indonesia yang jasanya bisa digunakan pemain-pemain profesional Eropa. Sebagai bukti bahwa orang Indonesia punya kualitas untuk bersaing secara global.

Ia mengungkapkan sudah menjadi desainer untuk pemain profesional sejak Oktober 2022 yang awal mulanya hanya karena iseng.

“Dulu awalnya iseng aja bikin desain tema sport ketika CR7 (Cristiano Ronaldo) balik ke klub kesayangan (Manchaster United). Seperti ingin membuat sesuatu sesuatu yang ada CR7-nya tanpa ada pikiran kerja di bidang ini, pure iseng aja. Karena sebelumnya bukan tema sport untuk desain-desain saya,” cerita pria yang biasa disapa Prabu itu kepada Kompas.com.

“Terus ternyata engagement-nya lebih besar dari postingan-postingan saya sebelumnya (non-sport), jadi makin semangat berkarya,” tutur dia.

“Alhamdulillah postingan kesembilan klien mulai berdatangan. Yang pertama banget itu Nacho Vidal waktu masih bela CA Osasuna, dihubungi sama agen khusus medsos dan marketingnya beliau,” jelas dia.

Video behind the scene tersebut ternyata banyak disukai dan sering viral dan menjangkau banyak orang. Akhirnya jasanya pun semakin dikenal dan mendatangkan banyak klien dari kalangan sepak bola.

“Alhamdulillah tawaran pekerjaan ada dateng dari agensi yang handle klub divisi 4 Liga Inggris Salford City, Bayern Munchen langsung dari orang dalamnya, sampe agensi-agensi olahraga dari Kanada, USA, dan Spanyol yang sekarang,” tutur Prabu Anggoro.

“Cuma yang bisa saya terima saat itu cuma yang dari Spanyol sajakah, yang berjalan sampai sekarang dan salah satu kliennya Grimaldo itu,” sambungnya.

Saat ini pria yang juga mengidolakan Bruno Fernandes itu bergabung sebuah agensi untuk memaksimalkan promosi dan pemasaran karyanya.

Kliennya pun sudah sampai Meksiko, Qatar, dan Arab Saudi. Ia juga mendapatkan kepercayaan untuk menangani desain media sosial milik salah satu pemain klub Raffi Ahmad, RANS Nusantara FC, Dallen Doke.

Namun, secara pribadi, ia lebih banyak menangani klien-klien dari Eropa. Termasuk pergelaran Piala Eropa 2024 ini juga menghadirkan berkah kebanjiran permintaan.

“Alhamdulilah. Biasanya lebih padat ketika musim klub Eropa berjalan, Agustus–Mei. Bisa handle lebih dari 20 pemain per minggunya,” tuturnya.

Namun, dukanya, ia banyak menghadapi tantangan, khususnya dari zona waktu dan juga perbedaan bahasa. Selain itu, ia juga dituntut disiplin serta harus bisa menyesuaikan selera dari masing-masing kliennya.

“Zona waktu yang beda lima jam, kadang lagi nongkrong atau lagi di luar ada revisi minor atau ada request desain dadakan seperti perpanjangan kontrak, pindah klub, dan lain-lain,” ujar Prabu Anggoro.

“Perbedaan bahasa, mostly mereka jarang yang bisa bahasa Inggris. Jadi saya yang inisiatif belajar bahasa Spanyol dan translate buat komunikasi sama mereka,” pungkasnya.