Dedi Kusnandar dan Mimpi Persib Juara yang Jadi Nyata

KOMPAS.com - Dedi Kusnandar akhirnya mewujudkan mimpi besar menjadi juara Liga Indonesia bersama klub kebanggaan, Persib Bandung. 

Menjabat kapten tim Persib di final Championship Series Liga 1 2023-2024, Dedi Kusnandar memimpin rekan-rekannya memenangkan dua partai puncak melawan Madura United dengan skor agregat 6-1. 

Pada leg pertama Minggu (26/5/2024), Persib mengungguli Madura United dengan skor 3-0 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. 

Lalu, dalam partai leg kedua final, Jumat (31/5/2024), Maung Bandung membungkam tuan rumah Madura dengan skor 3-1 di Gelora Bangkalan.

Pencapaian tertinggi diwujudkan Dado, panggilan akrab Dedi Kusnandar, yang merupakan pemain lokal Bandung paling senior di skuad Persib saat ini.

Ia baru bisa mewujudkan mimpi angkat trofi Liga Indonesia pada usia 32 tahun. 

Baginya juara tersebut seperti pelepas dahaga, setelah sembilan tahun, persisnya sejak 2015, berjuang untuk membawa Persib memenangkan gelar. 

Banyak drama naik-turun dilaluinya setiap musim. Akhirnya, Dado benar-benar juara pada 2024 bersama pelatih asal Kroasia, Bojan Hodak.

“Ya pastinya kayak melepas dahaga setelah penantian panjang sembilan tahun bermain di Persib bisa juara,” kata Dedi. 

“Setelah banyak drama dalam perjalanan saya di Persib, pastinya bahagia dan bangga,” ujarnya menjelaskan. 

Gelar juara Championship Series Liga 1 2023-2024 ini dipersembahkan Dado kepada keluarga yang selalu memberikan dukungan setiap hari. 

Terkhusus, Dedi Kusnanadar mendedikasikan untuk mendiang ayahnya, salah satu orang yang paling berpengaruh dalam kariernya sejak kecil. 

“Pastinya juara ini dipersembahkan untuk orang-orang tersayang keluarga, istri, anak, orangtua, dan teman-teman saya yang selalu dukung di situasi apa pun,” kata Dado. 

“Tapi kalau dikhususkan ini trofi buat almarhum bapak yang sangat menginginkan momen ini. Tapi sayang sudah tidak menyaksikan, tapi saya percaya pasti almarhum bangga dan senang,” ucapnya.  

Profil Dedi Kusnandar

Dedi adalah pemain lokal Jawa Barat asal Jatinangor, asli binaan Persib junior. 

Perjalanan tak mudah dilalui Dado untuk menembus skuad Persib senior. Ia harus menyeberang ke tim tetangga, Pelita Jaya Junior, guna memperlihatkan performa terbaik demi dilirik Maung Bandung. 

Dedi bisa juara bersama Pelita Jaya U21 di Indonesia Super League (ISL) U21 dan dinobatkan sebagai pemain terbaik di kompetisi musim 2008-2009. 

Pemain-pemain Pelita Jaya junior kala itu dihuni oleh Jajang Mulyana, Ferdinand Sinaga, dengan pelatih Djadjang Nurdjaman. 

Dado lantas menembus skuad senior Pelita Jaya, klub yang kemudian melebur dengan Arema Cronus. 

Ya, Dado, sang orang Sunda asli ini, sempat berkarier di klub Jawa Timur kebanggaan Aremania pada tahun 2012-2013. Ia lalu pindah ke Persebaya pada ISL 2013-2014. 

Pada tahun 2014 itu juga Dado pernah menjadi kapten timnas U23 Indonesia saat tampil di Asian Games Incheon 2014. 

Dedi akhirnya bergabung dengan Persib pada musim 2015, usai Maung Bandung juara Liga Indonesia pada 2014. 

Pada musim pertamanya, pemain kelahiran 23 Juli 1991 tersebut sudah bisa mempersembahkan gelar turnamen ekshibisi, yakni Piala Presiden 2015. 

Ini jadi turnamen paling bergengsi kala itu lantaran kompetisi Liga Indonesia tak berlanjut karena pembekuan PSSI oleh FIFA. 

Karena pembekuan federasi PSSI, pada tahun 2016, pemain yang dijuluki Dedi "Kroosnandar" itu sempat pindah ke Liga Malaysia untuk berlabuh dengan Sabah FC.

Ia lalu kembali lagi ke Persib pada 2017. Drama patah tulang kaki sempat dialami Dado di Liga 1 2018. Namun, ia kemudian bisa bangkit dan mengejar impiannya.

Setelah melalui fase hampir juara dalam empat musim beruntun 2018, 2019, 2021-2022, dan 2022-2023, Dedi berhasil menyegel gelar liga pertamanya di kompetisi Liga 1 2023-2024 bersama Persib. 

Usai pesta perayaan juara Persib pada Sabtu (1/6/2024) di Kota Bandung, Dedi langsung bersiap menuju Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji. 

“Ya insya Allah langsung melaksanakan ibadah haji pasti ingin menyempurnakan rukun Islam dan menjadi mabrur, jadi manusia yang lebih baik,” tuturnya.

Pada musim depan, Persib berkesempatan bermain di AFC Champions League 2. Persib akan menjalani babak play-off terlebih dahulu pada 31 Juli mendatang. 

Ini menjadi tantangan baru bagi Dedi Kusnandar dan kolega. 

“Pastinya ingin lebih baik terus untuk menantang diri sendiri apalagi Persib tahun depan bermain di kompetisi Asia, itu yang kami pemain dan Bobotoh tunggu-tunggu,” tuturnya.