Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

KOMPAS.com – Liga 1 2023-2024 memasuki laga krusial yang tinggal menyisakan dua pertandingan. Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares meminta PSSI memperbaiki kinerja wasit.

Ia menyebut buruknya kinerja wasit karena ada beberapa keputusan yang keliru dan merugikan timnya pada pekan ke-32 saat kalah 0-2 dari Madura United di Stadion Gelora Bangkalan, Jawa Timur, Minggu (21/4/2024) lalu.

Salah satunya adalah ketika pemain Madura United melanggar pemain PSM di kotak penalti.

Dia mengklaim bahwa seharusnya PSM mendapatkan hadiah penalti, tetapi wasit justru memilih mengambil keputusan lain.

"Saya kira ada momen yang seharusnya wasit memberikan penalti untuk kami, tetapi tidak memberikan hal tersebut dan terlalu banyak kesalahan yang dilakukan wasit kepada kami," ujar Bernardo Tavares.

Menurut dia, PSM merasa sudah sering kali dirugikan kepemimpinan wasit yang sering mengambil keputusan keliru.

Untuk itu, ia terus meminta PSSI untuk mengevaluasi kinerja wasit agar lebih baik lagi.

"Tidak hanya pertandingan melawan Madura United, tetapi sebelum-sebelumnya juga beruntun kinerja wasit. Saya berharap siapa pun tim dari PSSI yang menganalisis wasit dapat memperbaiki pekerjaan mereka agar wasit lebih baik dalam pekerjaannya," tutur pelatih asal Portugal itu.

Terlepas dari keputusan wasit yang dirasa banyak merugikan PSM, ia mengevaluasi M Arfan dkk kurang efisien memanfaatkan peluang dalam mengonversi peluang menjadi gol.

Bernardo Tavares berharap di laga selanjutnya pekan ke-32 melawan Arema FC pemain dapat tampil lebih efisien dalam mengonversi peluang menjadi gol.

Tim akan berlaga di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Kamis (25/4/2024) sore.

"Kami mempunyai banyak peluang dan ke depannya harus lebih baik lagi mengonversi peluang-peluang tersebut atau mencetak gol," katanya.

Saat ini, PSM, juara bertahan musim lalu, masih tertahan di posisi ke-11 Liga 1 2023-2024 dengan perolehan 41 poin dari hasil 10 kali meraih kemenangan, 11 kali seri, dan 11 kali mengalami kekalahan.