Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Eksklusif Eks Kiper Milan Zeljko Kalac: Bahas Milan Vs Roma, Singgung Timnas Indonesia

KOMPAS.com mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Zeljko Kalac secara eksklusif melalui sambungan video pada Rabu (10/4/2024).

Dalam kesempatan itu, KOMPAS.com mencoba bertanya kepada Kalac, yang merupakan eks kiper Australia, mengenai penampilan Socceroos, saat mentas di Piala Asia 2023.

Australia sempat bertanding melawan timnas Indonesia dalam 16 besar Piala Asia 2023.

Saat itu, Australia menyingkirkan timnas Indonesia setelah memetik kemenangan dengan skor 4-0 dalam 16 besar Piala Asia 2023.

Menurut Kalac, Australia bisa menang atas timnas Indonesia lantaran dibekali materi pemain yang lebih baik.

Kiper dengan 54 caps bersama timnas Australia itu juga meyakini Socceroos mempunyai kesempatan besar untuk lolos putaran final Piala Dunia 2026.

Kalac menyoroti jumlah kontestan Piala Dunia 2026 mendatang yang membengkak jadi 48 tim, dari semula 32. Perubahan itu memperbesar kans tim lolos otomatis.

“Sekarang lebih mudah bagi Australia, kami adalah salah satu tim terkuat di Asia dan ada banyak tim yang bisa lolos ke Piala Dunia,” kata Kalac dalam wawancara eksklusif bersama Kompas.com.

“Lebih mudah bagi kami untuk lolos ke Piala Dunia. Kami harus terus berkembang sebagai negara melalui sepak bola.”

Di samping itu, Kalac juga mengamati peta kekuatan sepak bola di Asia. Ia menjelaskan, timnas Indonesia dan tim-tim lain Asia sudah mengalami kemajuan.

“Saya pikir Indonesia telah berkembang. Banyak negara Asia mengalami banyak perkembangan,” ujarnya.

Sementara itu, Kalac juga berbicara soal laga Milan vs Roma dalam laga ekshibisi di Perth, Australia, pada Mei 2024 mendatang.

Pria berumur 51 tahun itu meyakini laga Milan vs Roma akan menghibur, tetapi ia menjagokan Rossoneri menang.

“Saya pikir, itu akan menjadi laga yang menghibbur. Setiap pertandingan Milan dan Roma selalu menarik,” ucap Kalac.

“Saya pikir, Milan akan menang. Sebab, mereka menampilkan sepak bola hebat saat ini.”

Berikut wawancara lengkap KOMPAS.com dengan Zeljko Kalac

1. Setelah lebih dari tiga dekade Milan akan kembali ke Australia. Apa yang bisa Milan bawa ke publik Australia dan komunitas sepak bola di region ini?

Saya pikir akan terasa fantastis bagi publik Australia dan penggemar sepak bola punya kesempatan untuk menyaksikan tim hebat seperti Milan. Itulah hal yang paling penting bagi saya, citra Milan di Australia luar biasa.

2. Ini akan menandai pertemuan pertama antara dua tim Serie A di tanah Australia. Momen yang sungguh bersejarah.

Saya pikir itu akan menjadi laga yang menghibur. Setiap pertandingan Milan dan Roma selalu menarik.

Saya pikir Milan akan menang. Sebab, mereka menampilkan sepak bola hebat pada saat ini.

3. Milan bakal bermain melawan Roma di Australia, ini adalah lawan yang sama di perempat final Liga Europa. Apakah Milan bakal menjadi favorit?

Saya tak mau melihat terlalu jauh ke depan. Saya selalu melihat laga pertama di depan.

Saya berharap Milan bisa mengalahkan Roma pada leg pertama dan kita bisa menatap lebih jauh. Jangan melihat terlalu jauh ke depan. Itu tidak baik.

4. Kali terakhir Milan juara kompetisi antarklub Eropa adalah pada 2007 (Liga Champions). Apakah Anda berpikir skuad Milan saat ini memiliki perpaduan atau chemistry yang tepat untuk melaju jauh di pentas Eropa seperti tahun 2007?

Saya pikir tim ini punya kualitas untuk memenangi trofi. 100 persen.

Tim Milan 2007 sangat sangat spesial. Tapi tim ini yang dibangun Milan dalam dua tahun terakhir, Mister Pioli telah melakukan pekerjaan fantastis dan saya percaya mereka akan mampu memenangi trofi ini (Liga Europa).

5. Apa yang membuat Milan pada tahun 2007 bagus dan apa kekuatan tim Rossoneri saat ini?

Saya pikir Milan 2007 adalah salah satu tim terbaik. Banyak pemain hebat, pelatih fantastis, atmosfer hebat di ruang ganti.

Kemauan untuk menang, pemimpin hebat di lapangan yang ingin terus meraih kemenangan. Tim yang spesial.

Saya rasa tim Milan saat ini sangat mirip, dalam artian sebagai sebuah tim. Anda bisa lihat mereka berjuang untuk satu sama lain dan juga punya pelatih fantastis, hal yang sangat penting pada level ini.

Mungkin ya (Ancelotti dan Pioli mirip). Anda bisa lihat bahwa Ancelotti adalah pelatih fantastis dan yang paling penting dia adalah pria fantastis.

Mudah bermain untuk orang yang memberikan Anda respek. Saya pikir Pioli sama persis seperti itu, Anda bisa lihat pemain menghormatinya.

Bahkan ketika dia marah, mereka menghormati kemarahannya. Sebab, mereka lah yang membuatnya marah.

6. Setelah sempat mengalami kesulitan di paruh pertama musim, Milan kembali ke jalur kemenangan di paruh kedua musim, bersamaan dengan masuknya Ibrahimovic ke dalam manajemen. Apakah itu adalah efek Zlatan?

Ibra memberikan mereka seorang juara. Ibra adalah seorang juara. 

Tidak semua orang bisa menjadi juara. Anda bisa juara sekali. Namun, ketika Anda sering menjadi juara di sepanjang karier Anda, maka anda benar-benar seorang juara. Dia bisa mengajarkan ini dan semua pemain menghormatinya.

7. Pioli bilang saat ini Rafael Leao sudah dekat dengan level top? Apakah hal yang dia butuhkan untuk menjadi pemain level atas?

Saya pikir dia tidak kekurangan suatu apa pun. Mungkin hanya waktu. Saya pikir ini hanyalah soal waktu.

Dia pemain hebat dan menjadi lebih baik setiap hari. Dia masih muda dan dikelilingi oleh pemain hebat, Olivier Giroud, seorang spesialis juara, dia tahu caranya untuk menang. Memiliki pemain seperti ini di ruang ganti adalah hal yang sangat penting.

8. Saat itu, Di Milan, ada Maldini, Nesta, Jankulovski, Cafu, Oddo di depan Anda. Apakah menjadi kiper Milan adalah pekerjaan termudah di dunia?

Ya, itulah yang orang-orang pikirkan (tertawa). Saya sangat beruntung mempunyai pemain-pemain ini di depan saya. Ini bukan hanya soal lini pertahanan dan penyerangan, tapi semuanya bersama-sama dan itulah yang terpenting.

9. Saat itu, ada banyak nama besar di Milan. Bisakah Anda menjelaskan level intensitas di Milanello saat itu?

Saya pikir sangat sulit bagi orang untuk benar-benar memahami seberapa hebat pemain ini, intensitasnya, dan apa yang telah saya katakan tentang menjadi seorang juara

Setiap hari dalam latihan adalah tentang menjadi juara. Beginilah intensitasnya dan ekspektasinya di sebuah klub seperti Milan.

Mereka semua pemain hebat. Berlatih tiap hari bersama mereka membuat saya menjadi pemain yang lebih baik.

Memiliki figur yang saya hormati dan bermain di level tertinggi, telah memenangi banyak hal, saya juga banyak belajar sebagai seorang pribadi.

Contohnya Maldini adalah salah satu pemain terbaik yang pernah bermain dengan saya, bukan hanya sebagai pesepak bola tapi juga sebagai pribadi.

10. Saya tak bisa bayangkan saat Anda berlatih tendangan bebas dengan Pirlo, Seedorf, Beckham, Ronaldo, dan Ronaldinho?

Bikin pusing kepala! Pirlo, Seedorf, Beckham, Ronaldo, Ronaldinho ada banyak orang yang bisa bikin sakit kepala.

11. Peran penjaga gawang terus berkembang. Kiper sekarang diharapkan menggunakan kakinya dan membangun permainan. Anda bilang hari ini mereka ingin semua kiper bermain seperti Baresi. Bagaimana pendapat Anda tentang hal itu?

Saya pikir agak sedikit gila, sebab Franco Baresi terlalu bagus untuk kami para penjaga gawang. Saya rasa kiper sekarang tak perlu harus bermain seperti Baresi.

Saya pikir kiper harus bagus menggunakan kakinya, solid, dan memberikan bola kepada pemain di posisi lebih baik.

12. Apakah Anda berpikir Mike Maignan masuk kriteria seorang kiper modern?

Saya pikir dia adalah kiper fantastis. Rekrutan yang luar biasa untuk Milan, mendatangkan pemain seperti ini. Caranya berkembang setiap musim di Milan menyenangkan untuk disaksikan.

13. Anda memiliki julukan "Spider". Apakah Anda ingat kapan julukan itu disematkan kepada Anda?

Itu muncul sudah lama sekali ketika saya masih muda dan bermain untuk Sydney United, ketika saya masih kurus dan belum memiliki otot. Mereka menembak, lalu saya membuat penyelamatan.

Ada yang bilang “Siapa bocah ini? Seperti laba-laba, punya delapan lengan”. Julukan itu menetap dan begitulah.

14. Apakah Anda mengikuti kiprah Australia Piala Asia di edisi terakhir, mereka bertemu Indonesia pada 16 besar? Apa yang bisa diambil dari pengalaman itu?

Sekarang lebih mudah bagi Australia, kami adalah salah satu tim terkuat di Asia dan ada banyak tim yang bisa lolos ke Piala Dunia (2026). Lebih mudah bagi kami untuk lolos ke Piala Dunia. Kami harus terus berkembang sebagai negara melalui sepak bola.

Saya pikir Indonesia telah berkembang. Banyak negara di Asia mengalami banyak perkembangan.

Namun, pada kenyataannya sulit untuk bersaing melawan tim yang lebih bagus dari Anda. Ketika pemain bermain di level yang lebih tinggi dibanding pemain lain, sulit untuk menandinginya. 

Namun, semua negara Asia saya pikir berkembang.

15. Bagaimana Anda melihat perkembangan sepak bola Australia setelah berganti konfederasi dari OFC ke AFC?

Bagi kami terasa fantastis. Sebab kami mendapatkan persaingan dan turnamen yang lebih bagus.

Kami bermain melawan tim besar seperti Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, UEA, Qatar, kami rutin bermain melawan mereka, ada juga Uzbekistan. Fantastis bagi perkembangan kami dan kami memiliki laga-laga bagus untuk mengembangkan pemain di level internasional.

16. Coba Anda buat seorang kiper sempurna.

Kiper yang sempurna adalah Nelson Dida. Dia adalah kiper sempurna. Dia punya postur ideal, kekuatan. 

Jika menggabungkan Dida dan Buffon jadilah kiper yang sempurna. Mereka punya segalanya. 

Saya cukup beruntung bekerja bersama Dida di Milan dan dia sangat hebat dan melihat Buffon pada puncak permainannya saat di Juventus, jika kalian menggabungkan dua nama itu, kalian akan punya kiper yang menakjubkan.

Dida tak akan menemui masalah untuk bermain pada masa sekarang, untuk tim-tim besar.

https://bola.kompas.com/read/2024/04/11/21323718/eksklusif-eks-kiper-milan-zeljko-kalac-bahas-milan-vs-roma-singgung-timnas

Terkini Lainnya

AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai 'Nopetegui'

AC Milan Cari Pengganti Pioli, De Zerbi Menarik Hati Usai "Nopetegui"

Liga Italia
Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Alasan Liverpool Perkenalkan Arne Slot sebagai Pelatih, Bukan Manajer

Liga Inggris
Daftar Skuad Argentina untuk Copa America 2024: Messi Ada, Tanpa Dybala

Daftar Skuad Argentina untuk Copa America 2024: Messi Ada, Tanpa Dybala

Internasional
Jadwal Malaysia Masters 2024, 3 Wakil Indonesia Beraksi pada Hari Pertama

Jadwal Malaysia Masters 2024, 3 Wakil Indonesia Beraksi pada Hari Pertama

Badminton
Jay Idzes 'Solid dan Konkret', Venezia Libas Palermo, Jaga Asa ke Serie A

Jay Idzes "Solid dan Konkret", Venezia Libas Palermo, Jaga Asa ke Serie A

Liga Italia
Hasil Bologna Vs Juventus 3-3: Drama 6 Gol, Nyonya Bangkit dalam 8 Menit

Hasil Bologna Vs Juventus 3-3: Drama 6 Gol, Nyonya Bangkit dalam 8 Menit

Liga Italia
Liverpool Resmi Umumkan Arne Slot Pelatih Baru Gantikan Klopp

Liverpool Resmi Umumkan Arne Slot Pelatih Baru Gantikan Klopp

Liga Inggris
David da Silva Hampir Pasti Top Skor Liga 1, Fokusnya di Persib Kini...

David da Silva Hampir Pasti Top Skor Liga 1, Fokusnya di Persib Kini...

Liga Indonesia
Madura United Tak Gentar Hadapi Persib di Final Championship Series

Madura United Tak Gentar Hadapi Persib di Final Championship Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Vs Irak, di Balik Berubahnya Waktu Kickoff Laga

Timnas Indonesia Vs Irak, di Balik Berubahnya Waktu Kickoff Laga

Timnas Indonesia
16 Juara SAC Indonesia 2023 Tambah Pengalaman Usai Ikuti Latihan di China

16 Juara SAC Indonesia 2023 Tambah Pengalaman Usai Ikuti Latihan di China

Sports
Sempat Tak Pede, Marc Klok Ingin Tuntaskan Musim, Juara bersama Persib

Sempat Tak Pede, Marc Klok Ingin Tuntaskan Musim, Juara bersama Persib

Liga Indonesia
Run The City Makassar, Persiapan Menuju Monas Half Marathon Jakarta

Run The City Makassar, Persiapan Menuju Monas Half Marathon Jakarta

Sports
4 Laga Championship Series Gunakan VAR, Siap Liga 1 Musim Depan

4 Laga Championship Series Gunakan VAR, Siap Liga 1 Musim Depan

Liga Indonesia
Final Piala FA Man City Vs Man United, Misi Ten Hag Tutupi Kegagalan Liga Inggris

Final Piala FA Man City Vs Man United, Misi Ten Hag Tutupi Kegagalan Liga Inggris

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke