Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jersey Baru Timnas Indonesia, Menunggu Gebrakan Erspo

KOMPAS.com - Ranah media sosial mulai ramai dengan bocoran jersey baru Timnas Indonesia yang akan dipakai pertama kali pada laga kontra Vietnam di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (21/3/2024).

Pertandingan di Gelora Bung Karno tersebut akan menjadi debut Erspo sebagai penyedia apparel Timnas Indonesia menggantikan Mills yang telah menemani Garuda sejak empat tahun terakhir.

Kerja sama awal antara PSSI dan Erspo akan berjalan selama dua tahun terlebih dahulu.

Namun, foto-foto yang diduga bocoran jersey kandang dan tandang baru Timnas Indonesia tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan suporter Garuda.

Topik "jersey" dan "Mills" menjadi trending di X, platform media sosial yang dulunya bernama Twitter.

Tak sedikit netizen memberikan pendapat negatif soal jersey debut tersebut di kolom komentar akun resmi Erspo atau pun di kolom balasan dari cuitan-cuitan yang membahas soal jersey bocoran ini.

Terkait polemik jersey ini, Budi Frastio yang merupakan pendiri Komunitas Jersey Timnas Indonesia (KJTI) memberikan pendapatnya.

Menurutnya, jersey lebih dari sekadar desain karena banyak hal terkait teknologi kain dan detail di desain yang tak mungkin terlihat dari beberapa foto bocoran yang beredar.

Erspo sendiri baru akan melakukan launching resmi jersey timnas pada Senin (18/3/2024). 

"Patut kita tunggu teknologi di kainnya nanti seperti apa, sehingga jersey sederhana itu bisa jadi mewah," ujar Budi kepada Kompas.com.

"Kita lihat saja dulu jersey polos Nike di tahun terakhir aja tadinya dihujat tapi setelah terbiasa dan Timnas Indonesia pakai semua jadi normal-normal saja dan banyak yang mencari malah."

"Terpenting, ketika nanti prestasi Timnas baik, desain jersey itu akan jadi nomor kesekian karena setiap jersey pasti punya ceritanya sendiri."

"Mari kita tunggu teknologi atau gebrakan seperti apa yang nantinya Erspo kasih untuk jadi pembeda jersey yang secara looks simple itu jadi elegan atau bahkan bersanding secara kualitas kain dengan apparel besar Dunia, patut kita nantikan."

Budi pun mengutarakan pendapatnya soal desain baru jersey timnas yang banyak beredar tersebut.

"Secara umum kita bisa lihat memang desainnya cenderung lebih simple dan pasti dimirip-miripin atau cocoklogi ke desain yang lain," tutur pria yang mulai fokus mengoleksi jersey Timnas Indonesia sejak 2010 tersebut menambahkan.

Dugaan Mirip Jersey Singapura

Salah satu pendapat netizen yang beredar luas adalah yang mengatakan bahwa jersey baru timnas itu mirip desainnya dengan jersey timnas Singapura.

Terkait ini, Budi mengutarakan bahwa perbandingan itu sah-sah saja karena warna dasar jersey Singapura dan Garuda memang sama.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa Merah Putih pernah memakai desain kerah serupa 20 tahun silam.

"Balik ke cocoklogi, banyak yang akhirnya mengarahkan ke sana baik itu Singapura, Liverpool, atau bahkan kemarin Polandia," ujarnya melanjutkan.

"Tim-tim itu memang secara warna dasar bendera kan sama ma kita, jadi ya ketika tone merahnya hampir sama dan aksen putih juga hampir sama pasti dimirip-miripin." 

"Cuma kan itu dari gambar blur ya, detail atau teknologi yang konon akan jadi pembeda belum keliatan."

"Apalagi, Timnas Indonesia pernah pakai jersey dengan kerah sama pada 2002. Itu menjadi salah satu jersey terbaik timnas dengan prestasi mentereng antara lain mengalahkan Filipina 13-1 serta hampir jadi juara Piala Tiger 2002."

"Transisi sebenernya agak sedikit dadakan bisa dibilang, mungkin ga sampai 6 bulan ya perpindahan apparel ini," tuturnya.

"Di samping itu, kedua apparel kan memang punya latar belakang berbeda, bahkan dulu Mills juga memulai dari atletik. Nah, Erspo lebih ekstrem karena memulai dari street fashion atau casual sama sekali bukan sport, jadi pasti ada sedikit kagok di awal pasti."

https://bola.kompas.com/read/2024/03/17/15055828/jersey-baru-timnas-indonesia-menunggu-gebrakan-erspo

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke