KOMPAS.com - Daniele De Rossi terus mengubah peruntungan kubu AS Roma. Terkini, Serigala Ibu Kota Italia tersebut menang 4-1 saat bertandang ke markas Monza pada Minggu (3/3/2024).
De Rossi dan Roma tak memberi ampun bagi tim Adriano Galliani yang hanya dua pekan lalu mengalahkan AC Milan 4-2 pada laga kandang terakhir mereka.
Gol-gol kemenangan AS Roma dicatatkan oleh Lorenzo Pellegrini (38'), Romelu Lukaku (42'), Paulo Dybala (63'), dan penalti Leandro Paredes (82').
Monza hanya bisa membalas sekali lewat gol hiburan Andrea Carboni (87').
Hasil ini menjadi kemenangan keenam dari tujuh laga De Rossi berada di kursi nakhoda Roma setelah ia menggantikan Jose Mourinho.
Pada periode tersebut, Roma asuhannya hanya kalah sekali yakni kala menjamu Inter Milan yang sudah berada di jalur juara musim ini.
Itu pun pasukan Roma masih sempat unggul 2-1 pada tengah babak sebelum pasukan Simone Inzaghi mencetak tiga gol balasan pada babak kedua.
Tak hanya menorehkan kemenangan, Roma asuhan De Rossi juga menjadi mesin gol.
Sebagai perbandingan, Giallorosi hanya mencetak 32 gol dari 20 laga pertama Serie A.
Namun, tim asuhan De Rossi sudah mencetak 20 gol hanya dalam tujuh laga sejak dirinya datang.
Tak ada tim Serie A lain yang bisa menyamai catatan Roma tersebut bahkan Inter sekali pun (Inter membukukan 18 gol dari enam laga terakhir).
Dalam kata lain, De Rossi mengangkat Roma dari agregat 1,6 gol per laga di bawah Jose Mourinho menjadi 2,85 gol per laga di bawahnya.
"Saya memimpikan awal yang seperti ini," ujar De Rossi kepada DAZN seusai laga.
"Kami harus berlari, kami bekerja keras pada level atletis dan telah meningkatkan kerja keras kami tanpa bola."
"Di ruang pers ini, saya mengikuti kursus UEFA Pro bersama (pelatih Monza, Raffaelle) Palladino dan pengetahuan ini membuat saya terbantu."
"Kami dalam kondisi fisik yang baik, permainan ini hanya masuk akal jika Anda dalam kondisi bagus."
Pujian pun melayang dari salah satu pemain Roma, Leandro Paredes, yang mengutarakan bagaimana tim bisa menyetel langsung bersama ide permainan De Rossi yang sama sekali berbeda dengan Jose Mourinho.
"Ia memberikan ide-idenya dan kami memahaminya," ujar gelandang asal Argentina ini.
"Dia sudah menjadi seorang pelatih ketika masih bermain, mudah untuk memahaminya sebagai seorang rekan setim dan dia juga mudah dipahami sebagai seorang pelatih."
"Kami harus terus berkembang, kami bisa menjadi lebih baik lagi."
https://bola.kompas.com/read/2024/03/03/11473918/transformasi-serigala-ibu-kota-roma-jadi-mesin-gol-di-bawah-de-rossi