Milan Vs Rennes: Gelandang Rossoneri Terbayang Kekalahan 0-6

KOMPAS.com - Rennes disebut tengah menjalani "momen ajaib" jelang lawatan ke kandang AC Milan. Klub Perancis itu juga pernah memberi penderitaan hebat buat gelandang Rossoneri.

Partai playoff menuju fase 16 besar Liga Europa 2023-2024 menampilkan duel AC Milan vs Rennes di Stadion San Siro, Jumat (16/2/2024) dini hari WIB.

Milan menuju duel melawan Rennes dengan bekal terbaik. Tim beralias Il Rossoneri (Si Merah-Hitam) tak terkalahkan dalam sembilan pertandingan terakhir di Liga Italia 2023-2024.

Pasukan Milan besutan Stefano Pioli menuai tujuh kemenangan dan dua hasil imbang dalam sembilan partai Serie A terkini.

Di sisi lain, Rennes disebut oleh media Italia, Milan News, juga sedang berada dalam "momen ajaib".

Rennes selalu menang dalam lima partai termutakhir mereka di pentas Ligue 1, kasta tertinggi Liga Perancis, musim 2023-2024.

Sejak Desember 2023, anak asuh Julian Stephan tak pernah tersentuh kekalahan. Dalam periode tersebut, Rennes mengemas 11 gol dan hanya kemasukan empat kali.

Gelandang AC Milan asal Perancis, Yacine Adli, paham betul kualitas Rennes asuhan Julian Stephan.

Pahit kekalahan telak dari Rennes pada 2022, masih membekas di benak Adli yang kala itu berkostum Bordeaux.

"Saya bertemu mereka dua tahun lalu. Di kandang mereka, saya kalah 0-6. Jadi, saya tahu mereka dalah tim dengan kualitas. Kami ingin menampilkan permainan hebat dan melaju di Liga Europa," kata Adli.

Figur seperti Martin Terrier, Benjamin Bourigeaud, dan Adrien Truffert yang mencetak gol dalam kemenangan 6-0 atas Bordeaux itu, masih bertahan di tim Rennes saat ini.

Kewaspadaan serupa juga diusung pelatih Milan, Stefano Pioli.

"Tim yang cepat, sangat vertikal, punya pemain yang bisa menempatkan kami dalam masalah. Kami telah bersiap dan akan melakukan yang terbaik untuk menang," ujar Pioli dilansir dari Milan News.

Liga Europa 2023-2024 menjadi salah satu ajang yang memunculkan kans Rossoneri untuk meraih trofi.

Pasukan Pioli pun tak akan menganggap sepele Liga Europa yang kerap dilabeli sebagai kompetisi antarklub Eropa kasta kedua.

"Liga Champions jelas ada satu tingkat di atas, namun jika kita melihat tim yang terlibat, bukan cuma Bayer Leverkusen dan Liverpool, tapi juga tim-tim penting lain," kata Pioli.

"Fakta bahwa Milan belum pernah menjuarai Liga Europa memberikan kami motivasi ekstra, sekalipun kami tak boleh menatap terlalu jauh," ucap pelatih asal Parma itu.