Ilaix Moriba, Kejatuhan Sang Bocah Ajaib Barcelona

KOMPAS.com - Bintang pemain akademi Barcelona, Ilaix Moriba, terus meredup setelah dirinya meninggalkan kubu Camp Nou. Gelandang berusia 20 tahun ini pun menatap masa depan tidak menentu.

Ilaix Moriba sempat dicap sebagai salah satu permata terbaik dari akademi Barcelona. Ia pun sempat masuk LALIGA Rising Stars, suatu daftar yang menyoroti pemain-pemain muda terbaik di Lgia Spanyol.

Moriba meninggalkan Barcelona pada musim panas 2021 setelah menolak tawaran kubu Camp Nou.

"Saya tahu apa yang ingin ditawarkan Barca kepada pemain ini. Saran saya adalah bahwa uang bukanlah hal yang paling penting, melainkan waktu bermain," ujar pelatih Barca ketika itu, Ronald Koeman.

"Namun, pemain dan perwakilannya memutuskan secara berbeda. Saya kecewa."

"Saya lebih percaya nilai-nilai penting dalam sepak bola. Pada usia 18 tahun, uang tidak bisa begitu penting," tegasnya menanggapi situasi Moriba.

Setelah itu, pemain yang sempat dibandingkan gaya bermainnya dengan Paul Pogba dan Yaya Toure ini hengkang ke klub Jerman, RB Leipzig, demi mencari waktu bermain dan memperlebar sayapnya.

Namun, transfer tersebut tak berbuah hasil. Leipzig meminjamkan pemain timnas Guinea ini ke Valencia selama dua musim terakhir di mana ia tak menciptakan dampak berarti.

Valencia tak memperpanjang peminjamannya untuk musim ini dan pelatih Leipzig Marco Rose belum kunjung memberinya waktu bermain di kompetisi mana pun.

Dirinya pun tengah mencari jalan keluar dengan Getafe tampak menjadi tujuan berikutnya.

Pelatih Getafe, Jose Bordalas, dikabarkan sudah bertemu Moriba dan perwakilannya untuk potensi transfer.

Mundo Deportivo melaporkan, Getafe kini tinggal menunggu persetujuan transfer dengan Leipzig.

Banderol transfer Moriba diperkirakan akan anjlok dan hal tersebut bakal melukai ambisi Barcelona untuk mengeruk keuntungan ekstra dari transfer sang pemain mengingat Barca punya klausul 10 persen dari penjualan Moriba.

Padahal, media sama menuturkan, kubu Blaugrana perlu setiap euro yang bisa mereka dapatkan untuk membantu klub mengatasi financial fair play.