Piala Asia 2023, Fisik Pemain Timnas Indonesia Masih Menjadi Sorotan

KOMPAS.com – Pelatih fisik timnas Indonesia, Shin Sang-gyu, menyoroti fisik para pemain Garuda yang belum mumpuni.

Timnas Indonesia bersiap menjalani kompetisi Piala Asia 2023. Skuad Garuda pun melakukan pemusatan latihan (TC) di Turkiye.

Timnas Indonesia lalu memperkuat fisik di pusat kebugaran Hotel Titanic Deluxe Golf Belek, Antalya, Turkiye, pada Selasa (26/12/2023).

Latihan di gym dibagi menjadi beberapa bagian yang berfokus untuk penguatan otot para pemain timnas Indonesia.

Shin Sang-gyu mengungkapkan bahwa dirinya tengah berfokus untuk memperkuat otot-otot kecil pemain-pemain timnas Indonesia.

“Salah satunya adalah memperkuat otot-otot kecil,” kata Shin Sang-gyu, dikutip dari laman resmi PSSI.

“Dalam waktu dekat ini, kami memaksimalkannya agar dapat hasil sempurna. Ini memang sulit juga untuk meningkatkan power-nya langsung,” ucap dia.

“Namun, memang otot-otot kecil yang dikembangkan bakal berdampak ke stamina pemain saat ini,” katanya menambahkan.

Menurut Shin Sang-gyu, latihan memperkuat otot sangat penting karena fisik para pemain timnas Indonesia masih belum sempurna.

“Saat ini, stamina mereka sangat kurang, penguatan ini sangat penting, tetapi mereka punya potensi baik,” kata dia.

“Oleh karena itu, kami latihan gym terus.”

Sementara itu, pemain timnas Indonesia, Yakob Sayuri, mengatakan, skuad Garuda sepenuhnya semangat menyantap menu latihan.

“Latihan pagi ini fokus core untuk penguatan perut,” kata pemain milik PSM Makassar tersebut.

“Antusiasme teman-teman hari ini sangat semangat untuk menjalani sesi latihan,” tutur Yakob Sayuri menjelaskan.

Yakob Sayuri mengungkapkan bahwa dirinya dalam kondisi baik. Ia pun menegaskan, kesiapan untuk berkompetisi di Piala Asia 2023.

“Kondisi saya sangat baik setelah bergabung di TC dengan latihan yang diberikan pelatih kepala, sangat siap menghadapi Piala Asia nanti,” kata dia.

Walau demikian, Yakob Sayuri menjelaskan dirinya sempat terkendala ketika beradaptasi dengan cuaca di Turkiye.

“Kalau kendala, mungkin adaptasi cuaca, di Indonesia panas, di sini dingin, tetapi saya bisa mulai menyesuaikan dengan baik,” tutur dia.