Pratama Arhan Pergi dari Tokyo Verdy, Misteri Klub Baru Si Pelempar Maut

KOMPAS.com – Bek timnas Indonesia, Pratama Arhan, dipastikan pergi dari Tokyo Verdy. Klub baru pemain kelahiran Blora itu masih menyimpan misteri.

Pada September 2023 lalu, Pratama Arhan dikabarkan tengah dilirik oleh klub Korea Selatan, Suwon FC.

Kabar ketertarikkan Suwon FC kepada Pratama Arhan disampaikan oleh media asal Korea Selatan, Sport Chosun.

“Suwon FC hampir merekrut Pratama Arhan, pemain berkewarganegaraan Indonesia,” tulis Sport Chosun.

“Kesepakatan telah dicapai dengan Arhan, yang berstatus free agent, dan detailnya akan diselesaikan.”

Sementara itu, PSIS, yang pernah menjadi klub Pratama Arhan, telah buka suara mengenai kans untuk menampung bek berusia 21 tahun tersebut.

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengungkapkan bahwa dirinya masih menginginkan untuk melihat Pratama Arhan berkarier di luar negeri.

Pasalnya, menurut Yoyok Sukawi, Pratama Arhan masih memiliki kualitas mumpuni untuk melanjutkan karier di luar Indonesia.

“Kalau saya bicara Pratama Arhan, saya tidak setuju kalau dia main di Indonesia,” ucap Yoyok Sukawi, dikutip dari BolaSport.com.

“Karena Pratama Arhan ini masih mempunyai masa depan cukup jauh untuk mengambil ilmu di luar negeri,” ujar dia menambahkan.

Di samping itu, agen Pratama Arhan, Dusan Bogdanovic, menyampaikan bahwa pemain yang memiliki lemparan maut ini sudah memiliki klub baru.

“Indonesia pasti, luar negeri juga ada, termasuk negara-negara Asia dan Asia Tenggara, tetapi saya tak bisa menyebutkan nama-namanya,” kata dia.

“Sekarang pun ada tawaran, tapi sejujurnya kami sudah memutuskan dan sebentar lagi kami akan umumkan,” lanjutnya.

“Semoga terbaik untuk Arhan. Pasti di luar negeri,” ucap Bogdanovic soal pilihan klub Pratama Arhan.

Adapun Pratama Arhan memutuskan untuk hengkang dari Tokyo Verdy karena kekurangan menit bermain.

Secara keseluruhan, Pratama Arhan hanya tampil sebanyak empat pertandingan dengan total 256 menit bersama Tokyo Verdy sejak direkrut pada tahun 2022 silam.

Pratama Arhan justru mempunyai catatan penampilan lebih banyak di timnas Indonesia senior daripada di Tokyo Verdy dengan total 35 kali kesempatan mentas.

“Secara waktu, memang jelas kurang menit bermain. Satu tahun lalu sudah ada pembicaraan antara kami berdua,” kata Bogdanovic.