Timnas Indonesia Tetap Latihan, Berharap Keajaiban Terjadi

Latihan dilakukan setelah pasukan Garuda Muda mengalami kekalahan 1-3 dari Maroko dalam pertandingan terakhir penyisihan grup A Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Kamis (16/11/2023).

Meskipun mengalami kekalahan dan berada di peringkat ketiga di Grup A, peluang Indonesia untuk melaju ke babak 16 besar masih terbuka.

Situasi ini akan ditentukan oleh hasil dari dua pertandingan di grup lain, yaitu laga antara Korea Selatan melawan Burkina Faso di Grup E dan Meksiko versus Selandia Baru di Grup F.

Apabila Korea Selatan dan Meksiko bermain imbang dalam pertandingan mereka, hal ini tidak akan mengubah posisi Indonesia di peringkat ketiga pada klasemen grup, asalkan Burkina Faso dan Selandia Baru tidak mampu menggeser posisi tersebut.

Pelatih Indonesia, Bima Sakti, menyatakan, timnya dalam kondisi baik dan siap untuk melangkah ke babak 16 besar jika kesempatan tersebut muncul.

Pelatih asal kelahiran Balikpapan tersebut menjelaskan bahwa kondisi tim mereka baik, dan pada hari itu mereka tetap melaksanakan latihan seperti biasa. 

"Kondisi tim baik, dan hari ini kami tetap normal berlatih. Latihan recovery untuk pemain yang bermain penuh 90 menit dan di atas 45 menit. Yang lainnya latihan normal sambil menjaga kondisi di gym," kata Bima Sakti dilansir dari laman resmi PSSI.

"Kami masih tetap stay di Surabaya sambil menunggu seluruh pertandingan babak penyisihan yang berakhir Sabtu. Untuk itu kami tetap berlatih dan pemain harus menjaga kondisi mereka," tambahnya.

Kapten tim, Muhammad Iqbal Gwijangge, menyatakan bahwa mereka telah melupakan kekalahan melawan Maroko.

Dia menekankan bahwa meskipun peluang masih tipis, mereka harus tetap fokus untuk melaju ke babak 16 besar.

"Seluruh pemain sudah melupakan hasil pertandingan semalam dan terus semangat. Kami harus siap dan fokus jika kami lolos ke babak 16 besar dengan status peringkat tiga terbaik," kata Iqbal.

Pada saat ini, Indonesia berada di peringkat ketiga di klasemen Grup A dengan mengumpulkan dua poin dari dua kali hasil imbang dan satu kali kekalahan. Maroko dan Ekuador berhasil lolos sebagai juara dan runner-up grup dengan masing-masing meraih enam poin dan lima poin.