Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gate 13, Tempat Sakral Saksi Bisu Tragedi Kanjuruhan

Tragedi yang tidak lepas dari cerita mencekam Gate 13 Stadion Kanjuruhan. Lokasi ini menjadi yang paling mematikan selama Tragedi Kanjuruhan.

Pintu penghubung tribune selatan itu terkunci saat penembakan gas air mata terjadi.

Banyak suporter yang menumpuk berdesak-desakan di balik pintu itu untuk mencari cara bisa keluar. Sementara itu tangga turunan yang curam membuat suporter jatuh dan terinjak-injak.

Titik ini menjadi saksi bisu kengerian yang terjadi, lengkap dengan sisa-sisa kepanikan manusia yang terperangkap saat berusaha melarikan diri dari kepungan asap gas air mata.

Empat hari setelah kejadian Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, tepatnya Kamis (5/10/2022) silam.

Ia mendatanginya guna mendapatkan gambaran langsung terkait tragedi yang menewaskan 135 suporter itu.

Dari pengamatannya ia meminta Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) memasukkan arsitektur akses Stadion Kanjuruhan dalam daftar perhatian.

"Itu nanti tim gabungan yang harus melihat secara detail, tetapi sebagai gambaran saya melihat masalahnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam ditambah kepanikan yang ada," ujar Joko Widodo saat itu.

"Tapi itu saya hanya melihat lapangan. Nanti semuanya akan disimpulkan oleh tim gabungan. Sekali lagi, paling penting seluruh bangunan stadion akan diaudit oleh Kementerian PU," imbuhnya.

Kengerian Tragedi Kanjuruhan membuat Jokowi menginstruksikan adanya evaluasi dan audit kembali kelayakan stadion-stadion di Indonesia supaya hal yang sama tidak terulang kembali.

Selama masa berkabung, Gate 13 menjadi lokasi sakral. Banyak peziarah yang melakukan tabur bunga dan juga melakukan doa di depannya.

Benda-benda memorial seperti foto, syal, sepatu, jersey, dll juga diletakan di depannya untuk mengenang para korban yang tewas dalam malam naas itu.

Selama satu bulan doa terus bersambung baik dilakukan peziarah maupun masyarakat Malang Raya yang melakukan tahlil dan kirim doa bersama.

Karena penting dan sakral, keluarga korban dan Aremania mendesak supaya lokasi ini dijadikan semacam tempat memorial demi mengenang para korban, serta mengabadikannya sebagai sejarah kelam sepak bola Indonesia.

Kini proses renovasi Stadion Kanjuruhan telah dimulai. Renovasi dilakukan PT Waskita Karya di bawah pengawasan Kemen PUPR dengan estimasi waktu 16 bulan.

Berbagai rencana pembaruan digaungkan. Mulai dari tampilan baru, desain yang lebih futuristik, arsitektur yang lebih aman dan nyaman untuk suporter, serta tribun berfasilitas single seat.

Sedangkan Gate 13 mendapatkan perlakukan renovasi berbeda.

Pihak kontraktor memutuskan untuk tidak melakukan pemulihan ulang seperti lokasi-lokasi lainnya.

Namun akan ditangani khusus sebagai tempat memorial untuk menghormati para korban, sesuai keinginan Aremania, korban hidup dan keluarga korban meninggal.

Konsep memorial Gate 13 masih dibahas serius entah nanti berbentuk museum atau monumen.

"Saat ini sudah ada bahasan untuk gate 13 akan dijadikan monumen atau sarana memorabilia atas tragedi," terang Project Manager Renovasi Stadion Kanjuruhan PT Waskita Karya, Vino Pramudya kepada Kompas.com.

"Saat ini untuk tahap pembahasan. Untuk saat ini dari pihak kabupaten, Dispora dan PUPR dan kami penyedia jasa."

"Nanti secara konsep akan berkembang dan secara konsep juga diproses kalau sudah ada juga akan kami laksanakan," pungkasnya.

https://bola.kompas.com/read/2023/09/30/12060078/gate-13-tempat-sakral-saksi-bisu-tragedi-kanjuruhan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke