Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Relawan Indonesia di Piala Dunia Wanita 2023: Cinta Barca, Kerja Ikhlas Tak Ternilai Uang

KOMPAS.com – Relawan Indonesia, Hendriyadi Bahtiar Daeng Sila, mengungkapkan kisah menarik menjadi seorang volunteer di ajang-ajang besar olahraga.

Hendriyadi Bahtiar mempunyai banyak pengalaman di bidang volunteer ajang-ajang internasional, khususnya olahraga.

Ia pernah berkecimpung langsung dalam perhelatan SEA Games 2011, Arab Cup, dan Piala Dunia 2022.

Terkini, Hendri tengah bertugas sebagai International Volunteer for Sustainbility dalam ajang Piala Dunia Wanita 2023 yang bergulir di Australia dan Selandia Baru.

Hendri tak menyangkal bahwa dirinya sudah kecanduan untuk bekerja sebagai relawan event internasional.

Pasalnya, pria yang sudah bergelut di dunia relawan selama 10 tahun itu mengatakan, banyak mendapatkan pembelajaran baru setelah aktif menjadi volunteer.

Salah satunya adalah Hendri bisa mempelajari budaya suatu negara saat tengah bekerja sebagai seorang relawan.

“Ya, bagi saya volunteer adalah candu. Saya sudah menjadi volunteer di berbagai event sejak 10 tahun lalu,” ucap Hendri kepada Kompas.com, Jumat (4/8/2023).

“Bagi saya, menjadi volunteer ada tiga hal yang bisa didapatkan, pertama adalah belajar hal baru,” tutur dia menambahkan.

“Apalagi di luar negeri belajar budaya baru. Tentu, menjadi kepuasan sendiri. Ini proses pembelajaran,” katanya.

Tambah koneksi pertemanan

Hendri juga menjelaskan, menjadi volunteer membuka peluang untuk bertemu banyak orang dari berbagai macam latar belakang.

Koneksi dengan banyak orang lalu bisa dimanfaatkan oleh Hendri untuk mendapatkan pekerjaa baru.

“Saya senang menjadi volunteer bertemu dengan teman baru, koneksi baru. Jadi, karena orang volunteer berasal dari berbagai macam latar belakang,” ujar dia.

“Mulai yang siswa, mahasiswa, profesional atau pebisinis. Itu bisa tergabung di satu grup relawan, sehingga dari grup, saya merasa bisa mendapatkan kerjaan baru dari orang yang saya kenal.”

Menurut Hendriyadi Bahtiar, keistimewaan yang didapat sebagai relawan adalah dirinya bisa mencicipi makanan dan minuman dari berbagai belahan negara.

Selain itu, Hendri menjelaskan bahwa dirinya merasa bangga menjadi volunteer karena bisa menerima seragam dari event yang diikuti.

“Saya kesempatan mencicipi makanan dan minuman baru. Jadi, hal ini menjadi volunteer lidahnya harus internasional. Kita harus berani mencoba makanan dan minuman baru yang mungkin tak kita dapatkan di Indonesia,” tutur dia.

“Selanjutnya, saya senang kalau jadi volunteer saya dapat pakaian atau seragam. Ini menjadi kebangaan.”

“Itu limited editon, hanya volunteer terlibat yang dapat. Jadi, itu satu kebangaan,” tutur dia.

Tidak ada bayaran menjadi volunteer

Lebih lanjut, Hendri menuturkan bahwa pekerjaan sebagai relawan tidak mendapatkan bayaran.

Oleh karena itu, pria dengan motto hidup “Born to Volunteer” tersebut menjelaskan bahwa dibutuhkan kreatifitas agar mendapatkan penginapan dengan biaya terjangkau.

“Kalau bicara fee, tidak ada fee untuk di volunteer. Jadi, memang di situ kretivitas kita untuk berjaring bisa mendapatkan akomodasi dengan harga murah, misalnya sharing room,” tuturnya.

“Itu bisa dilakukan, dicek banyak tempat. Misalnya, penginapan murah tetapi tetap aman. Ini jadi inspirasi saya, kesempatan representasi anak muda Indonesia lewat kegiatan ini,” kata dia.

Berawal dari kecintaan kepada Barcelona

Sementara itu, Hendri menceritakan bahwa dirinya memang merupakan penggemar sepak bola. Ia sangat menyukai klub asal Spanyol, Barcelona.

Menurut Hendri, kecintaan kepada Barcelona menjadi langkah awal untuk memulai petualangan sebagai relawan di Piala Dunia 2022 Qatar.

“Kalau ditanya senang nonton bola, saya penggemar berat Barcelona. Waktu itu, jersey-nya (Barcelona) ada (sponsor) Qatar Foundation. Ini inspirasi saya mendaftar ke Qatar,” kata dia.

Hendri mengungkapkan dirinya terlibat sebagai relawan dalam 18 pertandingan di Piala Dunia 2022.

Saat itu, dia bertugas untuk membantu para penonton yang memakai kursi roda untuk menyaksikan laga Piala Dunia 2022.

“Di Piala Dunia Qatar dalam kepanitiaan saya terlibat di 18 pertandingan. Saya berkesempatan mengantar adik-adik pengguna kursi roda,” tutur dia.

“Bisa ketemu pemain dunia. Itu kebangaan sendiri, kepuasan yang tak bisa dinilai dengan uang,” ucapnya.

https://bola.kompas.com/read/2023/08/05/05200048/relawan-indonesia-di-piala-dunia-wanita-2023--cinta-barca-kerja-ikhlas-tak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke