Kai Havertz Cuma Buangan Chelsea, Diprediksi Gagal di Arsenal

KOMPAS.com – Eks pemain Tottenham Hotspur, Jamie O’Hara, meyakini performa Kai Havertz bakal buruk di Arsenal.

Kai Havertz sudah merampungkan transfer ke Arsenal dari Chelsea. Ia diikat dengan kontrak selama lima tahun.

Penampilan Havertz bersama Chelsea sejatinya tak terlalu buruk. Gelandang asal Jerman itu membukukan 32 gol dari 139 penampilan.

Salah satu gol Havertz bahkan mengantarkan Chelsea mengangkat trofi Liga Champions pada musim 2020-2021, setelah membekuk Manchester City di final via skor 1-0.

Meski demikian, peran Havertz di Chelsea tak lepas dari kritikan. Ia dinilai tak memuaskan seusai diboyong dari Bayer Leverkusen dengan mahar selangit, senilai 71 juta poundsterling.

O’Hara lalu coba memprediksi performa Havertz di Arsenal musim depan. Ia menilai Havertz tidak akan melalui jalan mulus.

Menurut O’Hara, Havertz merupakan pemain yang sengaja dibuang oleh Chelsea karena permainannya tak berkembang.

“Dia (Havertz) tidak cukup baik untuk Chelsea sehingga mereka menyingkirkannya,” ucap O’Hara kepada talkSport, dikutip dari Metro.

“Saya memberi tahu Anda sekarang bahwa Kai Havertz bakal gagal di Arsenal,” tutur sosok berumur 36 tahun itu.

“Saya tak berpikir itu bakal berhasil dan saya tak yakin dia akan cocok dengan permainan mereka (Arsenal),” ujar dia.

Pendapat berbeda dikatakan kiper Arsenal, Aaron Ramsdale. Ia menuturkan bahwa Havertz merupakan salah satu rekrutan bagus.

Sebab, Ramsdale mengatakan, Kai Havertz sudah mempunyai banyak pengalaman di pentas sepak bola Eropa.

“Ini adalah rekrutan yang sangat bagus. Kai sudah memiliki banyak pengalaman,” ucap Ramsdale kepada Kicker.

“Dia adalah kapten di Leverkusen ketika masih sangat muda. Dia bermain di level internasional dan telah memenangkan Liga Champions, serta mencetak gol di laga penting,” ucapnya menambahkan.

Ramsdale menjelaskan, Kai Havertz mempunyai kemampuan untuk menempati banyak posisi berbeda.

“Dia bisa bermain di posisi berbeda yang akan membantu tim. Dia juga pemain dengan postur tubuh tinggi,” katanya.

“Jadi, Kai bisa membantu dalam situasi bola mati. Ini tidak bisa diremehkan dalam sepak bola modern,” ucap dia.