Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Revolusi Wenger: Perubahan Radikal Corner, Kick-in, dan Aturan Offside Baru

Media-media Eropa ramai mengabarkan soal kesiapan FIFA untuk menguji aturan offside baru yang dilabeli “Wenger Law”.

Aturan offside baru dinamakan “Wenger Law” karena ide perubahan regulasi ini meluncur dari pemikiran Arsene Wenger, pelatih legendaris Arsenal berjuluk Le Professeur (Sang Profesor).

Wenger yang kini menjabat sebagai Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA ingin merevolusi olahraga sebelas lawan sebelas ini, salah satunya dengan mengubah aturan offside.

Dalam “Wenger Law” seorang pemain baru akan dikatakan offside andai seluruh badannya berada di depan pemain bertahan terakhir tim lawan.

Saat ini, merujuk pada regulasi IFAB artikel 11.2, keputusan offside berlaku ketika bagian tubuh mana pun dari seorang pemain menyerang, berada lebih dekat dengan gawang daripada bola serta pemain bertahan terakhir.

Aturan ala Wenger jelas akan menguntungkan untuk tim menyerang. Jika Wenger Law nantinya diterapkan, tidak akan ada lagi kejadian offside yang dipicu oleh hidung, kaki, atau lengan seorang pemain menyerang yang mendahului pemain bertahan terakhir musuh.

“Problem paling serius yang dimiliki orang (dengan VAR) adalah aturan offside,” kata Wenger di Laureus Sports Awards di Berlin, Februari 2020 silam.

“Anda dinyatakan offside karena selisih sepersekian sentimeter, benar-benar sehidung. Ini adalah waktu untuk segera menerapkan ini,” kata Wenger dikutip dari The Guardian.

Ide revolusioner Wenger soal offside ini kabarnya akan diuji dalam kompetisi U21 (putra) dan ajang U19 (putri) di Italia, Belanda, serta Swedia.

Kick-in dan perubahan radikal corner

Selain aturan offside, Wenger sejatinya masih punya terobosan-terobosan lain untuk memberi wajah baru bagi sepak bola.

Wenger ingin pertandingan sepak bola menjadi lebih cepat dan atraktif.

Pelatih yang mengantar Arsenal menjuarai Premier League tanpa terkalahkan pada 2003-2004 itu ingin menghapus lemparan ke dalam dan menggantinya dengan kick-in, alias tendangan ke dalam.

Ide itu juga dipaparkan Wenger pada 2020 silam, bersamaan dengan usulan terkait aturan offside baru.

“Lima menit sebelum laga berakhir, sebuah lemparan ke dalam seharusnya menjadi keuntungan. Namun, di situasi ini Anda menghadapi 10 pemain di lapangan, sedangkan tim Anda hanya sembilan,” kata Wenger.

“Statistik menunjukkan bahwa dalam delapan dari 10 situasi lemparan ke dalam, Anda kehilangan bola. Di wilayah permainan Anda, semestinya Anda punya kesempatan untuk melakukan tendangan ke dalam,” ujar Wenger menjelaskan.

Ide revolusioner lain dari Wenger adalah terkait corner alias tendangan penjuru. Eks peracik taktik AS Monaco itu ingin agar sepakan penjuru melengkung yang melewati garis gawang lalu kembali menuju area lapangan tidak dikategorikan sebagai bola “out”.

Wenger juga ingin adanya perubahan aturan pada tendangan bebas. Selama ini, eksekutor tendangan bebas tak diperbolehkan menyentuh bola lagi sampai ada pemain lain yang melakukan kontak.

Dalam aturan ala Wenger, pemain boleh mengambil sendiri tendangan bebas lalu melakukan sentuhan kedua. Artinya, eksekutor freekick boleh saja langsung lari membawa bola, layaknya dalam olahraga rugbi.

Aturan itu dimaksudkan Wenger untuk mengurangi kejadian tim yang mengulur-ulur waktu kala mendapatkan tendangan bebas.

https://bola.kompas.com/read/2023/07/02/17300038/revolusi-wenger-perubahan-radikal-corner-kick-in-dan-aturan-offside-baru

Terkini Lainnya

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Timnas Indonesia
Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Sapuan Nathan Selamatkan Garuda Muda

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Sapuan Nathan Selamatkan Garuda Muda

Timnas Indonesia
HT Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Jebolan Barcelona Cetak Gol, Garuda Muda Tertinggal

HT Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Jebolan Barcelona Cetak Gol, Garuda Muda Tertinggal

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Penalti Eks Barcelona Bawa Lawan Unggul

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Penalti Eks Barcelona Bawa Lawan Unggul

Timnas Indonesia
Susunan Pemain Indonesia Vs Guinea, Rafael Struick dan Nathan Starter

Susunan Pemain Indonesia Vs Guinea, Rafael Struick dan Nathan Starter

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea, Kickoff 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea, Kickoff 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Kata Ketua Badan Timnas soal Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, Kata Ketua Badan Timnas soal Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Petinggi Persib Harap Dua Kubu Suporter Bisa Hadir di Championship Series Liga 1

Petinggi Persib Harap Dua Kubu Suporter Bisa Hadir di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Madrid ke Final Liga Champions, Sensasi Ancelotti dan Dongeng 'Comeback' Los Blancos

Madrid ke Final Liga Champions, Sensasi Ancelotti dan Dongeng "Comeback" Los Blancos

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Malam Ini

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Malam Ini

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Situasi Bola Mati dan Tekad Skuad Kaba Diawara

Indonesia Vs Guinea: Situasi Bola Mati dan Tekad Skuad Kaba Diawara

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, STY Mau Berjuang di Tengah Kondisi Tak Sempurna

Indonesia Vs Guinea, STY Mau Berjuang di Tengah Kondisi Tak Sempurna

Timnas Indonesia
Hasil Drawing ASEAN Club Championship 2024-2025, Borneo FC di Grup Neraka

Hasil Drawing ASEAN Club Championship 2024-2025, Borneo FC di Grup Neraka

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke