Arema FC Ungkap Alasan Slot Pemain Asing Tak Kunjung Lengkap

Sejauh ini, Arema FC baru mengontrak tiga pemain asing: Ichaka Diarra (Mali), Charles Lokolingoy (Australia), dan Gustavo Almeida (Brasil).

Arema FC sempat menjalin kesepakatan dengan mantan pemain Timnas U23 Kamerun, Andre Zanga.

Namun, sang pemain yang sudah tiba Malang urung tanda tangan kontrak karena dinyatakan gagal tes medis.

Hal itu membuat slot pemain asing Arema FC masih tersisa tiga slot lagi.

Meski rumor yang beredar Arema FC sudah sepakat dengan gelandang serang asal Argentina, Ariel Lucero, mereka dianggap terlalu lamban dalam melakukan perburuan pemain asing untuk menghadapi kompetisi musim depan.

Manager tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, angkat bicara dan menjelaskan bahwa manajemen klub memiliki standar tinggi dalam perekrutan pemain asing musim ini.

Manajemen tak ingin mengulang kesalahan musim-musim sebelumnya yang ibarat membeli kucing dalam karung ketika melakukan perekrutan personel asing.

Ia menyebut perekrutan pemain asing musim ini sangat selektif terhadap kualitas para pemain incaran selain juga berdasarkan kebutuhan tim pelatih.

Hal ini membuat Arema FC menerapkan kebijakan transfer merekrut pemain asing berkualitas dan pemain lokal yang sesuai dengan kebutuhan tim.

Meski banyak mendatangkan pemain dari tim-tim Liga 2, Wiebie Dwi Andriyas memastikan rekrutan anyar tersebut memiliki kualitas.

“Kami memenuhi kebutuhan tim dari sang pelatih. Kami butuh bek tengah, pemain sayap, dan striker,” ujar pria yang biasa disapa Wiebie.

“Ini karena faktor kualitas pemain asing yang tinggi terus pemain lokalnya rata-rata tidak,” imbuhnya.

Ia juga memberi isyarat Arema FC akan berusaha memaksimalkan kuota pemain asing sesuai dengan regulasi musim depan yakni 5+1 di mana 5 pemain asing bebas dan 1 pemain asing ASEAN.

Perekrutan pemain asing berkualitas juga diharapkan akan memacu para pemain lokal untuk menunjukkan performa terbaiknya bersama tim.

“Memang sesuai regulasi dari 5+1 jadi kami maksimalkan pemain asing. Pemain lokal otomatis harus bersaing juga karena pemain lokal semuanya tahun ini lebih mahal,” jelas pria asli Malang itu.

“Jadi, kami maksimalkan pemain asing untuk membantu mengangkat tim. Materi pemain Liga 2 juga yang didatangkan bukan sembarangan,” tutupnya.