Alasan Erick Thohir Kalungkan Kain dari Timor untuk Skuad Argentina

KOMPAS.com - Ketua Umum PSSI mengungkap alasan mengapa mengalungkan kain dari Timor kepada skuad timnas Argentina.

Erick Thohir menyambut langsung kedatangan skuad timnas Argentina di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (16/6/2023) malam. 

Tim Tango, julukan Argentina, dijadwalkan akan menghadapi timnas Indonesia pada laga FIFA Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (19/6/2023) malam WIB.

Timnas Argentina tiba setelah menempuh perjalanan selama tujuh jam, 35 menit, dari Beijing, China.

Tim juara Piala Dunia 2022 itu pun mendapat sambutan hangat dari Indonesia, dipimpin Ketua Umum PSSI Erick Thohir. 

Saat skuad timnas tiba, Erick mengalunginya dengan kain dari Timor, yang menjadi simbol persahabatan dan keramahan. Hal itu juga memperkenalkan budaya Indonesia kepada juara dunia tiga kali tersebut.

Erick mengungkap alasan memilih menyambut skuad Argentina lewat cara mengalungi kain.

"Kalau dikalungi bunga sudah biasa kan. Kain dari Timor selain simbol persahabatan dan keramahtamahan yang menjadi ciri dari bangsa kita, juga untuk memperkenalkan budaya Indonesia," tutur Erick dikutip dari situs resmi PSSI.

"Terlebih lagi, ini kunjungan pertama timnas Argentina, yang juga peringkat satu dunia ke Indonesia. Jadi, harus kita hargai kedatangan timnas yang bertabur bintang dunia itu," ucapnya.

Bintang level dunia yang berlaga di berbagai klub ternama tampak senang diberikan kain dari Timor itu. 

Alejandro Garnacho (Manchester United), Enzo Fernandez (Chelsea), Alexis Mac Allister (Liverpool), Julian Alvarez (Manchester City), hingga kiper yang membawa Argentina juara di Qatar 2022, Emiliano Martinez, tak melepaskan kain yang diterima itu hingga naik ke bus, yang membawa mereka ke hotel untuk menginap.

Erick berharap, laga uji coba melawan Argentina ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh timnas Indonesia.

"Mereka juara dunia dan kini nomor satu FIFA. Jadi, laga FIFA Matchday, Senin besok, harus benar-benar dimanfaatkan," katanya. 

"Tak hanya untuk mendapat pengalaman bertanding level dunia, tetapi juga menaikkan nyali, skill, dan strategi melawan tim yang secara kualitas levelnya ada di atas kita," ujarnya. 

"Ini tantangan yang tak datang setiap saat. Saya ingin para pemain harus fight dan tunjukkan kemampuan terbaik," ucap Erick.