Meski berlabel uji coba, laga Indonesia vs Palestina menyedot perhatian pecinta sepak bola Tanah Air. Terbukti, 40.000 tiket ludes terjual dalam hitungan menit.
Laga melawan Palestina juga akan menjadi ajang memanasi mesin bagi Timnas Indonesia sebelum menghadapi tim tangguh, Argentina pada Senin (19/6/2023).
Selain itu, laga melawan Palestina masih dalam jangkauan Timnas Indonesia. Artinya, pemain asuhan pelatih Shin Tae-yong masih memiliki kans memetik kemenangan.
Apalagi, hasil melawan Palestina masuk penghitungan poin bagi Indonesia untuk memperbaiki posisi dalam daftar ranking FIFA.
Menjelang pertandingan melawan Palestina, ada beberapa fakta menarik, termasuk memori 2011. Saat itu, Tim Garuda menang atas Palestina.
Berikut ini 4 fakta laga Indonesia vs Palestina:
1. Ulangi memori 12 tahun lalu
Timnas Indonesia bertekad mengulang hasil manis pada pertemuan pertama kedua tim dalam laga persahabatan di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah pada 2011.
Saat itu, Indonesia berpesta gol karena menekuk Palestina dengan skor yang cukup mencolok 4-1. Gol disumbangkan Hariono, Cristian Gonzales, dan brace Bambang Pamungkas.
Palestina hanya bisa mencetak satu gol balasan melalui aksi Sulaeiman Obaid.
Setahun berselang, Timnas Indonesia melakoni laga away ke Palestina. Hasilnya, skuad Garuda tumbang dengan skor tipis 1-2.
Dua gol Palestina dicetak Abu Habib dan Robert Kettlun yang hanya dibalas 1 gol oleh Timnas Indonesia oleh Irfan Bachdim.
Kedua tim memiliki catatan pertemuan yang cukup berimbang. Total, Indonesia dan Palestina sudah dua kali bertemu dalam laga persahabatan atau uji coba.
2. Palestina punya mata-mata dalam diri Mohammed Rashid
Palestina memiliki pemain andalan sekaligus mata-mata yang mengetahui seluk beluk kekuatan Timnas Indonesia dalam diri Mohammed Rashid.
Ia sempat memperkuat Persib Bandung pada Liga 1 2021-2022 dan cukup banyak mengetahui gaya bermain para pemain Indonesia.
Salah satunya adalah mantan rekan setim di Persib Bandung, Marc Klok. Keduanya diketahui memiliki hubungan yang cukup dekat selama memperkuat Persib Bandung.
Laga Indonesia vs Palestina juga akan menjadi laga reuni bagi keduanya.
3. Shin Tae-yong keluhkan masa persiapan kurang maksimal
Jelang menghadapi Palestina, Shin Tae-yong mengeluhkan persiapan tim yang dirasa kurang maksimal.
Pemain Timnas Indonesia baru lengkap beberapa hari lalu. Padahal pemusatan latihan di Surabaya sejak 5 Juni 2023.
Keterlambatan beberapa pemain Timnas Indonesia bergabung membuatnya merasa program persiapan tim menghadapi agenda FIFA Matchday kurang maksimal.
“Kalau dihitung dari tanggal TC pertama lumayan lama tapi waktu untuk skuad lengkap sebentar. Bisa dikatakan waktu kita sangat sedikit sebelum pertandingan,” ujar pelatih asal Korea Selatan itu.
4. Dalam 5 tahun terakhir Palestina 3 bertemu tim Asia Tenggara
Sejak 2017, Palestina tiga kali bertemu tim Asia Tenggara. Mereka dua kali melawan Singapura dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 pada 2019 dan 2020.
Leg pertama yang dilaksanakan di kandang Singapura berakhir dengan kekalahan Palestina 1-2.
Sementara itu pada leg kedua tahun 2021, Palestina yang menjadi tuan rumah berhasil menang mencolok 4-0.
Pertemuan ketiga melawan negara ASEAN terjadi dalam kualifikasi Piala Asia 2023 tahun 2022. Skuad Singa Kanaan melawan Filipina dan meraih kemenangan 4-0.
5. Indonesia di bawah kepelatihan Shin Tar-Yong mampu bersaing dengan tim Timur Tengah
Sejak ditangani Shin Tae-yong pada 2020, Timnas Indonesia mampu bersaing dengan kualitas tim-tim Timur Tengah walaupun belum bisa dikatakan mengungguli kualitas mereka.
Tercatat, Shin Tae-yong empat kali memimpin Timnas Indonesia menghadapi tim Timur tengah. Berikut hasilnya:
https://bola.kompas.com/read/2023/06/14/10000098/indonesia-vs-palestina--garuda-ingin-ulangi-memori-manis-2011