Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Man City Vs Inter: De Bruyne Samakan Nerazzurri dengan Tim Papan Bawah Premier League

KOMPAS.com - Gelandang Man City, Kevin De Bruyne, menyebut taktik Inter Milan mirip dengan tim-tim papan bawah Premier League.

De Bruyne membahas itu dalam sesi konferensi pers jelang final Liga Champions 2022-2023 antara Man City vs Inter, Jumat (9/6/2023) kemarin.

Pria asal Belgia itu menyebut final Champions League di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turkiye, Minggu (11/6/2023) dini hari WIB, bakal menyajikan tantangan sulit bagi Man City, mengingat strategi yang diterapkan Inter Milan.

“Kami paham Inter. Mereka kompak, memainkan 5-3-2, dua striker menahan bola dengan baik, dan mereka punya para pelari dari lini tengah,” tutur De Bruyne, dikutip dari Football Italia.

“Mereka bertahan dengan sangat bagus. Kami tak memperkirakan laga yang terbuka, itu tak banyak terjadi di final,” ujar De Bruyne menambahkan.

Seperti kata De Bruyne, Inter asuhan Simone Inzaghi sangat konsisten dalam hal formasi. Situs Fbref mencatat musim ini Il Nerazzurri (Si Hitam-Biru) selalu menggeber pakem tiga bek dalam 56 laga yang telah mereka lalui.

Skema tiga bek itu bisa berubah menjadi lima pemain bertahan saat Inter kehilangan bola, melihat kecenderungan Federico Dimarco dan Denzel Dumfries untuk ikut turun.

“Kami tak boleh merasa gugup terlalu cepat. Mungkin, tak akan ada banyak peluang tercipta di awal laga. Kami mesti bermain dengan gaya kami, merasa nyaman, dan semoga menemukan pembuka dan mencetak gol,” ujar De Bruyne.

Man City sadar akan kesulitan yang menanti mereka. De Bruyne mengingatkan timnya agar siap menghadapi blok pertahanan dalam Inter.

De Bruyne menyebut ada kemiripan antara formula bertahan Inter dengan taktik tim-tim papan bawah Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris.

“Dalam 5-6 tahun terakhir di Premier League, banyak tim papan bawah bermain dengan lima bek, mungkin lebih ke 5-4-1. Namun, mereka (Inter) bermain dengan dua striker, ini yang sedikit berbeda.”

“Kelebihan yang dimiliki Inter dibanding tim-tim di Inggris adalah mereka memainkan formasi itu setiap waktu. Mereka paham luar dalam sistem itu dan sangat bagus menerapkannya,” ujar De Bruyne menjelaskan.

Man City memang patut waspada dengan skema 3-5-2 atau 5-3-2 milik Inter. The Citizens sudah merasakan sendiri susahnya melawan tim yang mengeksekusi strategi itu dengan sempurna.

Sepasang kekalahan yang dialami Man City dari Brentford di Premier League musim ini adalah contohnya.

Seperti diketahui, Brentford asuhan Thomas Frank juga mengandalkan skema 5-3-2 dengan mengandalkan dua tombak ofensif, Bryan Mbeumo dan Ivan Toney/Yoan Wissa.

Pada sepasang pertemuan dengan Brentford di Premier League musim ini, Man City kalah 1-2 dan 0-1.

https://bola.kompas.com/read/2023/06/10/15000028/man-city-vs-inter--de-bruyne-samakan-nerazzurri-dengan-tim-papan-bawah-premier

Terkini Lainnya

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke