Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bonus Juara Inkonsisten, PSSI Minta PT LIB Lakukan Audit Terbuka

KOMPAS.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyayangkan adanya inkonsistensi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) dalam memberikan bonus kepada juara dari Liga 1.

Karena hal tersebut, pemimpin dari induk organisasi sepak bola Indonesia tersebut meminta agar PT LIB dapat melakukan audit secara terbuka sebelum kompetisi musim baru Liga 1 yang bergulir awal Juli.

"Audit ini diperlukan agar terjadi kejelasan dan perbaikan pada pengelolaan keuangan pada seluruh pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia," ucap Thohir, dilansir dari situs resmi PSSI.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut juga menuturkan tujuan dari audit yang dilakukan oleh PT LIB sendiri untuk menjelaskan mekanisme mengenai pembagian kompensasi hak siar dan sponsor.

Dirinya juga menuturkan akan melakukan pembersihan dalam tubuh PSSI dan penyelengaraan Liga jelang musim baru dimulai.

"Saya akan lakukan bersih-bersih. Harus bisa dipertanggungjawabkan apa yang di Liga dan di PSSI."

"Semua harus terbuka agar tidak saling menyalahkan atau menjatuhkan, baik itu pihak Liga, PSSI, maupun klub," imbuhnya.

Erick menambahkan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan keuangan dan manajemen harus sudah dijelaskan secara menyeluruh sebelum Liga 1 berjalan.

"Saya dengar dalam kerja sama antara LIB dengan PSSI yang sudah berjalan sebelumnya, ada pembayaran LIB ke PSSI melalui transfer. Nah, hal itu juga akan saya audit nanti, uangnya kemana," ujar mantan Presiden Inter Milan tersebut.

"Tanpa menyalahkan siapa-siapa, kan mau terbuka. Apalagi sepakbola ini milik rakyat. Kami ini hanya ditugaskan untuk membersihkan," lanjutnya.

Menteri BUMN tersebut juga menambahkan bahwa komposisi kepemilikan Liga di Indonesia menetapkan federasi sepakbola Indonesia tersebut memiliki saham sebesar 1 persen.

"Hal ini juga akan diaudit, termasuk digunakan untuk kepentingan apa dan dihitung sebagai penerimaan apa di PSSI, pemasukan dari saham itu," jelas Erick.

Erick membandingkan komposisi kepemilikan saham dari federasi sepakbola di Indonesia dengan Malaysia.

"Di Malaysia, federasi sepak bola memiliki saham 60 persen di liganya. Namun, di Indonesia sangat demokrasi, hanya 1 persen. Luar biasa," ujar Erick dalam kesempatan yang sama.

Meskipun demikian, ia tetap akan menghormati kesepakatan terdahulu mengenai komposisi saham yang dimiliki oleh PSSI.

"Namun, saya akan tetap hormati keputusan para pendahulu kita. Saya hormati kesepakatan sebelumnya," tandasnya.

https://bola.kompas.com/read/2023/04/19/18000088/bonus-juara-inkonsisten-pssi-minta-pt-lib-lakukan-audit-terbuka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke