KOMPAS.com - Chelsea hampir menghabiskan biaya Rp 1 triliun dalam kurun waktu kurang dari satu tahun untuk urusan pelatih.
Chelsea resmi memberhentikan Graham Potter sebagai pelatih pada Minggu (2/4/2023) waktu setempat atau Senin dini hari WIB.
Pemecatan itu terjadi setelah Chelsea kalah 0-2 dari Aston Villa pada pekan ke-29 Liga Inggris 2022-2023.
Itu menjadi kekalahan ke-10 Chelsea dari 28 pertandingan yang sudah mereka lakoni di Premier League musim ini.
Menurut laporan Daily Mail, Selasa (4/4/2023), Chelsea akan membayar 13 juta poundsterling (sekitar Rp 240 miliar) kepada Potter sebagai biaya kompensasi.
Sebelumnya, pada September 2022, The Blues telah merogoh kocek sampai 22 juta pounds (sekitar Rp 407 miliar) saat merekrut Potter dari Brighton and Hove Albion.
Sementara itu, Chelsea memberi Potter tujuh juta pounds (sekitar Rp 129) sebagai gaji selama tujuh bulan menukangi tim.
Nyaris Rp 1 triliun
Sebelum mendatangkan Potter, Chelsea lebih dulu mengeluarkan 10 juta poundsterling (sekitar Rp 185 miliar) pada awal musim 2022-2023.
Uang itu adalah biaya kompensasi pemecatan pelatih Chelsea sebelumnya, Thomas Tuchel.
Ditotal, Chelsea era Todd Boehly sudah menghamburkan 52 juta poundsterling (sekitar Rp 963 miliar) hanya untuk urusan pelatih saat musim 2022-2023 masih berjalan.
Pengganti Graham Potter
Untuk sementara, Chelsea akan dinakhodai oleh Bruno Saltor sampai adanya pelatih baru.
Bruno Saltor sebelumnya menjabat sebagai asisten manajer Graham Potter di Chelsea.
Sejumlah nama pelatih top dihubungkan dengan Chelsea, mulai dari Julian Nagelsmann hingga Luis Enrique.
https://bola.kompas.com/read/2023/04/04/15200058/chelsea-hamburkan-nyaris-rp-1-triliun-untuk-urusan-pelatih