HUT Ke-90 Persib, Usia yang Semestinya Jadi Panutan di Balik Banyaknya Kekurangan

KOMPAS.com - Persib Bandung menggelar doa bersama 40 anak-anak panti asuhan Bani Salam Bandung dalam hari jadi ke-90 pada Selasa (14/3/2023).

Syukuran sederhana itu turut dihadiri petinggi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) seperti Kuswara S Taryono dan Teddy Tjahjono. 

Secara simbolis mereka melakukan pemotongan tumpeng sebagai ucapan syukur berbagi. 

Persib juga turut menyampaikan donasi kepada Panti Asuhan Bani Salam. 

Kuswara yang menjabat komisaris berharap pada usia 90 tahun ini Persib bisa terus menjaga kekompakan, kebersamaan di berbagai lini untuk terus bisa membawa Persib lebih baik, konsisten meramaikan sepak bola Indonesia. 

“Tentunya harapan kami dari manajemen di usia yang 90 ini sinergi, kekompakan, kebersamaan dari semua lini tentunya tetap dijaga dengan baik,” kata Kuswara. 

“Kami ucapkan terima kasih di usia yang 90 ini kepada seluruh semua sponsor yang sudah membantu Persib, insan pers dan tentunya tidak kami lupakan para Bobotoh di manapun berada,” paparnya. 

Harapan yang sama dilontarkan Teddy Tjahjono selaku Direktur Persib. 

Pada usia yang sudah dewasa ini Teddy merasa Persib sudah seharusnya menjadi panutan klub-klub sepak bola di Indonesia. Persib harus lebih dewasa. 

Pihak manajemen selalu berusaha menjadikan tim kebanggaan Bobotoh ini menjadi klub profesional terbaik dan sehat secara finansial. 

“Harapannya dengan usia 90 tahun yang cukup dewasa untuk kita lebih maju dan harapan kami ke depan Persib bisa semakin baik,” ungkapnya.

“Kemudian bisa jadi panutan klub sepak bola di Indonesia. Buat kami Persib lebih dari sebuah klub sepak bola,” tuturnya.

Tentu masih banyak kekurangan yang diakui Teddy belum banyak dicapai Persib sebagai tim legendaris yang semestinya bisa jadi panutan.

Contohnya lapangan latihan yang belum mendapatkan titik terang pembangunannya di tanah yang sudah tersedia di sekitaran Gedebage Bandung. 

“Ya Ingin jadi semakin lebih baik, jadi panutan buat klub-klub sepak bola lain dalam segala hal,” ungkap Teddy. 

“Karena banyak, banyak banget (yang belum tercapai) jadi ditunggu saja satu per satu hasilnya,” papar Teddy.