KOMPAS.com - Mantan pembina Arema FC, Lalu Mara Satriawangsa, meminta para suporter dan manajemen klub untuk berdiskusi dan mencari jalan keluar dari situasi krisis yang dialami.
Massa yang mengatasnamakan diri sebagai Arek Malang Bersikap melakukan aksi di depan Kandang Singa, sebutan Kantor Arema FC di Jl. Mayjend Panjaitan No. 42 Malang, Minggu (29/1/2023).
Permintaan maaf kepada sepak bola Indonesia atas seluruh kegaduhan yang terjadi selama ini, menjadi salah satu tujuan aksi Arek Malang Bersikap.
Namun, belum sempat permintaan maaf terucap, kericuhan pecah di Kandang Singa, yang berujung kepada perusakan kantor dan official store Arema FC.
Usai ketegangan sedikit mereda, salah satu orang melakukan orasi di atas mobil. Ia menilai Arema FC pasif dalam perjuangan usut tuntas tragedi Kanjuruhan, sehingga proses untuk mencari keadilan menjadi berlarut-larut.
Perusakan kantor dan official store itu membuat manajemen Arema FC mempertimbangkan untuk membubarkan tim apabila situasi yang terjadi di Kota Malang semakin tidak kondusif.
Hal ini menyita perhatian banyak pihak termasuk mantan pembina Arema FC periode 2013-2019, Lalu Mara Satriawangsa.
"Saya sedih mendengar kabar keributan suporter di Malang. Bagaimana kantor manajemen rusak. Di dunia, ada beberapa tragedi yang menghilangkan nyawa suporter," ucap Lalu Mara Satriawangsa.
"Seperti Heysel, tetapi justru pasca-kejadian tidak menghilangkan eksistensi. Juventus tidak diminta suporternya untuk bubar, justru bagaimana upaya untuk bangkit bersama. Baik klub maupun suporternya," tutur dia.
"Saat ini, Arema dan Aremania dalam situasi mengalami duka yang mendalam karena tragedi Kanjuruhan. Klub dari segi prestasi juga sedang sakit (dalam lanjutan Liga 1)," katanya.
Lalu Mara Satriawangsa pun lantas menyarankan tiga hal untuk dilakukan oleh suporter dan manajemen Arema FC. Salah satunya adalah diskusi bersama untuk mencari jalan keluar permasalahan ini.
"Ada beberapa poin yang bisa saya sampaikan. Meminta para suporter dan manajemen untuk duduk bersama dan melakukan komunikasi yang mendalam," ujar Lalu Mara Satriawangsa.
"Bagaimana pun juga Arema tetap harus dijaga eksistensinya sebagai klub kebanggaan Malang Raya dan Indonesia. Selain itu, keberadaan Arema sangat berdampak besar untuk keberlangsungan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Malang Raya," ucapnya.
"Tentu kami sangat berduka atas kehilangan 135 nyawa yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Klub ini harus tetap dijaga demi arwah para almarhum. Klub juga ingin berjuang membalas pengorbanan para korban tragedi Kanjuruhan dan semua suporter," tutur Lalu Mara Satriawangsa.
Terkait kasus hukum yang berjalan, Lalu Mara Satriawangsa menegaskan bahwa proses tersebut tetap harus dikawal.
"Perkara keputusannya nanti bagaimana, tentu di luar kendali kita semua karena hukum berada di atas semuanya. Kita berdoa yang terbaik sesuai yang kita harapkan," ucap dia.
https://bola.kompas.com/read/2023/01/30/19200088/kantor-arema-fc-dirusak-eks-pembina-minta-klub-dan-suporter-berdialog
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan