Bagi saya yang lahir akhir tahun 1970-an dan sempat menikmati tontonan sepak bola di era 1980-an sampai sekarang, Messi bukanlah yang terbaik walaupun raihan tropi yang diraihnya cukup bergelimang.
Sampai sekarang saya masih mengidolakan Diego Maradona dan Steven Gerrard. Prestasi Maradona dan Gerrard dalam pencapaian titel gelar juara memang belum sebanding Messi.
Maradona belum pernah sekali pun mencicipi gelar juara European Champions League (UCL) yang dulu bernama Piala Champions.
Namun Maradona sudah pernah membawa Argentina menjadi juara dunia kala memimpin Tango—julukan tim nasional Argentina menjuarai Piala Dunia Meksiko 1986.
Maradona juga mengubah Napoli menjelma menjadi raksasa Serie A Italia.
Pun Gerrard, gelar juara Liga Inggris saja belum pernah diraihnya, apalagi Piala Dunia. Gerrard “hanya” mampu membawa Liverpool menggamit gelar juara UCL 2005 dan beberapa trofi kompetisi domestik Inggris.
Tapi itu bukan alasan untuk mengidolakan mereka. Ada alasan lain bagi saya mengidolakan mereka hingga poster mereka ada di kamar tidur saya, beberapa tahun lalu saat masih di bangku kuliah.
Bisa jadi “koleksi” pemain sepak bola idola saya akan bertambah pada akhir tahun 2022 ini. Lionel Andrés Messi bisa menjadi sosok itu, tentu dengan syarat dia harus mengantar Argentina menjadi juara Piala Dunia Qatar 2022.
Laga final melawan Perancis akan menjadi ajang pembuktian terakhir bagi Messi. Dari sekian banyak trofi yang telah dimenangkan pemain kelahiran Rosario 24 Juni 1987 tersebut, Piala Dunia menjadi “puncak gunung” dalam kariernya.
Trofi itu menjadi satu-satunya yang belum pernah diraih Messi dari semua kompetisi yang pernah diikutinya.
Pada 2014 di Brasil, Messi memiliki kesempatan itu. Argentina melaju ke final Piala Dunia. Namun asa Messi harus kandas dari Jerman, 0-1.
Sontekan kaki kiri Mario Goetze di menit 113 menggagalkan ambisi Messi menyamai prestasi Maradona membawa trofi Piala Dunia ke Argentina.
Gemuruh Estadio Jornalista Mario Filho atau Stadion Maracana serasa tempik kesedihan bagi Messi. Bangku cadangan pemain Argentina sepi tanpa suara.
Pascakekalahan di Maracana itu, semangat Messi bermain untuk tim nasional Argentina mulai “angin-anginan”.
Bahkan beberapa kali sempat mengeluarkan pernyataan mundur dari Tango. Nama Messi selalu dibanding-bandingkan dengan Maradona, khususnya dalam pencapaian Argentina di Piala Dunia.
Kalau kita bisa berpikir jernih, tentu tidak pas membandingkan Messi dan Maradona yang hidup di era berbeda. Kalau kata Farrel Prayoga, Ojo Dibanding-bandingke!
Perjalanan Messi untuk membuktikan diri sebagai yang terbaik di jagad sepak bola tidak berjalan mulus.
Satu gol penaltinya pada laga awal Piala Dunia 2022 Qatar ke gawang Arab Saudi tidak mampu menghindarkan Tango tumbang dari wakil Asia.
Argentina di ujung tanduk. Laga ke dua Argentina bangkit. Meksiko dikalahkan 2-0. Messi mencetak satu gol lagi.
Berturut-turut Argentina mengalahkan Polandia 2-0, Australia 2-1, Belanda (adu penalti), dan Kroasia 3-0 di babak semifinal. Messi membawa Argentina tampil di partai final Piala Dunia.
Delapan tahun berselang setelah final memilukan di Maracana, Messi kembali berada di garis suratan takdir yang sama.
Peluang Messi membawa Argentina juara Piala Dunia untuk kali ke tiga sama besarnya dengan peluang Kylian Mbappé dan kawan-kawan untuk membawa Perancis back to back menjuarai Piala Dunia setelah tampil sebagai jawara di Rusia 2018.
Minggu, 18 Desember 2022, Lusail Stadium di Qatar akan menjadi saksi sebuah laga pemungkas yang bisa menjadi titik pencapaian paling akbar atau justru menjadi malam pahit bagi Messi karena selamanya dia akan gagal mempersembahkan trofi Piala Dunia untuk Argentina dan dirinya sendiri.
Dengan usia 35 tahun ini, peluang Messi untuk bermain lagi di Piala Dunia 2026 North America cukup kecil.
Satu step lagi 'Sang Mesias' akan menuju 'keabadian'. Jika ini terjadi, lengkaplah sudah perjalanan Messi sebagai pemain sepak bola dengan meraih semua trofi kompetisi yang dimainkannya. Will Messi deserve the title of the greatest player of all time?
https://bola.kompas.com/read/2022/12/16/07005698/messi-now-or-never