Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tangisan Ronaldo

Sedangkan formasi parkir bus ala pemain Maroko adalah pilihan terbaik untuk mempertahankan skor kemenangan.

Para suporter The Atlas Lions (Maroko) dan Os Navegadores (Portugal) ikut menjadi pemain kedua belas, lewat nyanyian, siulan, dan pukulan ritme lagu-lagu penyemangat.

Ada ketegangan dalam raut wajah suporter Maroko, pelatih, dan pemain, serta ada asa dalam hati para Portugueses. Semua rasa kontras antara kedua kubu membuat Al Thumama Stadium menjadi “rumah penuh ketegangan”.

Suasana kedua kubu seketika berubah kala wasit Facundo Tello meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

The Atlas Lions seketika memecah ketegangan menjadi histeria kemenangan. Mereka bersorak, berteriak, mengekspresikan segala ketegangan yang berkecamuk dalam setiap detik akhir laga.

Ekspresi haru bersama tetesan air mata menjadi pelengkap perayaan kemenangan, dengan lantun-lantun pujian dan “alhamdulillah.”

Sofiane Boufal (17), salah satu pemain Maroko, menjadikan rumput-rumput Al Thumama sebagai panggung untuk menari. Dengan tarian, Bofal melepas semua ketegangan, merayakan mukjizat, dan membebaskan hati ke alam kemenangan.

Boufal tidak sendirian, tetapi ia mengajak ibunya untuk menari. Mereka menari, berputar-putar dengan tangan saling berpegangan, lalu berpelukan mesra sebagai bahasa kasih.

Selebrasi Boufal bersama ibunya adalah salah satu contoh luapan kegembiraan para pemain dan suporter Maroko.

“Tarian Boufal” adalah tarian ekspresif perasaan mereka atas kemenangan bersejarah. “Tarian Boufal” adalah pesta sesungguhnya dengan iringan musik sorak-sorai penonton.

Akan tetapi, di balik bayang-bayang “Tarian Boufal” dan pesta para suporter Maroko, sang mega bintang dunia sepak bola, Cristiano Ronaldo (CR7) menari di atas panggung duka.

Ronaldo merayakan kesedihan, meratapi kekalahan, dan menyesali fakta terbalik penuh emosional.

Aliran air mata adalah ekspresi jujur dari perasaan Crybaby—julukan Ronaldo saat kecil. Ronaldo tidak sedang bersikap cengeng seperti mengingat sepak bola masa kecilnya, tetapi ia meratapi dirinya yang gagal mempersembahkan Piala Dunia, sebagai kado perpisahan untuk Portugal.

El Yamiq, pemain Maroko bernomor 18, adalah salah satu pemain yang beruntung. Momen respek Yamiq kepada Ronaldo menuai pujian.

Yamiq sempat memeluk Ronaldo, memberikan kata-kata kekuatan, sebelum sang mega bintang masuk ke ruang ganti. Sorotan kamera sempat merekam Ronaldo tak kuasa menahan air mata. Ia hanya bisa berjalan lesu sambil menutup wajahnya. Crybaby menangis.

Setelah melihat momen tangisan itu, beberapa saat kemudian Fabrizio Romano menulis di akun instagram miliknya, “Cristiano Ronaldo leaves the pitch in tears on his last game ever at World Cup.”

Berita Romano diakhiri dengan emoticon broken heart dan bendera Portugal. Dua foto tangisan Ronaldo yang diedit menjadi satu bagian melengkapi unggahan Romano.

Piers Morgan juga membela sang mega bintang melalui akun twitter miliknya, “Very sad to see Cristiano in tears as his dream of winning World Cup ended.”

Morgan kemudian mengecam mereka yang mengejek Ronaldo bahwa ia telah melakukan segalanya untuk sepak bola. Bagi Morgan, Ronaldo adalah “Goat” (Greatest of all time) dan pria yang hebat; “he's earned our respect”, Morgan mengakhiri tweetnya.

Pujian Morgan bahwa Ronaldo telah melakukan segalanya untuk sepak bola adalah benar adanya. Pada 11 Desember 2022, Nathan Evans, editor Sporting News, menulis rekor Ronaldo dalam artikel bertajuk, “Cristiano Ronaldo 2022 World Cup stats and history: Goals, assists and more for Portugal legend”.

Ronaldo mencatat total 22 penampilan selama 5 edisi piala dunia, yakni pada 2006, 2010, 2014, 2018, dan 2022. Ronaldo mencetak 8 gol dan 2 assists dari kelima edisi Piala Dunia yang dilakoninya.

Finish terbaik dalam sejarah Piala Dunia, Ronaldo adalah juara keempat pada Piala Dunia Jerman 2006.

Mereka dikalahkan Perancis 1-0 saat semifinal lewat gol semata wayang Zinedine Zidane dan menyerah 3-1 saat melawan tuan rumah Jerman pada perebutan tempat ketiga.

Rekor terburuk Ronaldo adalah gagal membawa Portugal ke babak knock out pada Piala Dunia 2014 di Brasil; mereka gugur di babak grup setelah finish di urutan ketiga, di bawah Amerika (US).

Halaman resmi FIFA World Cup mengabadikan momen historis Ronaldo dalam tajuk, “The road to Ronaldo's World Cup record.”

FIFA menulis rekor Ronaldo yang bermain dalam lima edisi Piala Dunia, bersama Lothar Matthaus, Antonio Carbajal, Rafa Marquez, Gianluigi Buffon, Andres Guardado, Guillermo Ochoa, dan Lionel Messi.

Rekor fantastis Ronaldo adalah pemain pertama dan satu-satunya yang mencetak gol dalam lima edisi Piala Dunia sejak 2006-2022. Rekor fenomenal ini menjadi sajian utama artikel tersebut.

FIFA mencatat setiap penampilan dan jumlah gol Ronaldo. Pada 2006, Ronaldo bermain 6 kali dan mencetak satu gol ke gawang Iran. Gol perdana tersebut ia dedikasikan untuk almarhum ayahnya, Dinis Aveiro; “Kamu berada di sana, [Gol] ini untukmu” ucap Ronaldo.

Pada 2010, Ronaldo bermain 4 kali dan mencetak satu gol ke gawang Korea Utara. Pada 2014, Ronaldo bermain 3 kali dan mencetak satu gol ke gawang Ghana.

Walaupun membantu mengalahkan Ghana 2-1, namun Portugal tersingkir pada babak grup. Rekor terburuk dalam lima edisi Piala Dunia Ronaldo.

Pada 2018, Ronaldo bermain 4 kali dan mencetak 4 gol, hattrick ke gawang Spanyol dengan gol ikonik melalui tendangan bebas, dan satu gol ke gawang Maroko.

Pada 2022, Ronaldo bermain 5 kali dan hanya mencetak satu gol ke gawang Ghana. Rekor fenomenal Ronaldo membuat dirinya seperti alien, manusia di luar bumi. FIFA mengunggah sebuah reels untuk rekor tersebut.

Ronaldo terlihat berada di luar planet bumi. Lima bola simbol gol dalam kelima edisi Piala Dunia berputar mengelilingi dirinya yang melakukan selebrasi “calma (tenang)”.

Jersey A Seleccao yang dipakai Ronaldo dalam kelima edisi Piala Dunia silih berganti dengan iringan suara sang komentator untuk setiap gol Ronaldo. Reels ditutup dengan tulisan “Out of this world”. Ronaldo seperti manusia di luar bumi; alien.

Melihat pelbagai rekor Ronaldo, perkataan Morgan terbukti benar. Ronaldo telah melakukan segalanya untuk sepak bola, termasuk Portugal.

Pada 2016, di depan publik tuan rumah Perancis di Stade de France, Ronaldo mengangkat Piala EURO dengan penuh emosional.

Dan kisah manis kembali terukir di Estadio Do Dragao, Porto pada 2019, Ronaldo mengangkat Piala UEFA National League.

Ronaldo telah melakukan segalanya untuk sepak bola. Tangisan emosional setelah kekalahan dari Maroko adalah ekspresi normal dari sang mega bintang.

Harapan mempersembahkan kado perpisahan untuk A Seleccao telah terkubur di dalam Al Thumama Stadium. Walaupun harapan tak sesuai kenyataan, Ronaldo telah memberikan yang terbaik, termasuk hatinya untuk Portugal dan dunia sepak bola.

Melalui akun instagram pribadi–sebagaimana dikutip oleh Marca 11/12/22–Ronaldo mencurahkan perasaan setelah kekalahan dari Maroko, “"Winning a World Cup for Portugal was the biggest and most ambitious dream of my career….I fought for it. I fought hard for this dream….Sadly, yesterday the dream ended.”

Ronaldo mengakhiri curahannya dengan ucapan terima kasih kepada Portugal dan tuan rumah Qatar.

Di balik tangisan di Al Thumama Stadium, Ronaldo telah memberikan segalanya untuk sepak bola. Ia adalah legenda.

Melihat perjuangan Ronaldo, salah satu legenda dunia sepak bola dari Negeri Samba, Pele, mengucapkan terima kasih, “Thanks for making us smile, my friend."

https://bola.kompas.com/read/2022/12/15/14095248/tangisan-ronaldo

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke