Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Keluarga Richarlison Nobar Brasil Vs Kroasia, Sedih Sekaligus Bangga

"Kami sangat bangga padanya. Dia mulai dari nol, dan lihat di mana dia sekarang! Dia anak yang rendah hati, anak yang baik, jujur," kata neneknya, Sebastiana Francisca de Andrade (69), yang mengundang sekitar 30 orang untuk menonton pertandingan perempat final di rumahnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Orang-orang Brasil tegang saat menonton laga kontra Kroasia, dengan Richarlison menghuni lini depan tim asuhan Tite. De Andrade contohnya, yang tidak tahan dengan tekanan dan menjauh dari layar pada babak pertama.

Richarlison membangun rumah untuk neneknya di Nova Venecia, kampung halamannya yang berpenduduk sekitar 50.000 orang di tenggara Espirito Santo, dengan gaji pertamanya sebagai pesepak bola profesional.

Di ruang tamu, tidak ada cukup tempat di sofa. Penonton termuda, sebagian besar sepupu dari striker Tottenham itu, duduk di bawah mengenakan jersey Brasil atau Spurs.

Richarlison sebelumnya bermain untuk Watford dan Everton di Inggris setelah mengorbit di Brasil bersama Fluminense.

Wajah-wajah tegang dengan sesekali teriakan "Go Charlinho"--nama panggilan akrab untuk si pemain oleh orang-orang tercintanya--terdengar setiap kali dia menyentuh bola.

Setelah kepanikan sesaat ketika pemain bernomor punggung 9 itu mengalami cedera paha pada awal pertandingan usai benturan dengan gelandang Kroasia Luka Modric, keluarga lega melihat Richarlison bisa bermain lagi.

"Jika dia tidak mencetak gol, itu karena bola tidak diberikan kepadanya," keluh sepupunya saat Richarlison yang dibanggakan keluarga ditarik keluar pada menit ke-84.

"Ketika kami masih kecil, dia melewati fase akan meniru Neymar, dan saya mengolok-oloknya. Sekarang, melihat dia di sisi Neymar, saya menyadari impian masa kecilnya menjadi kenyataan," ungkapnya.

"Ayah biasa mengajak kami melihat semua pertandingan yang dia mainkan ketika dia masih kecil. Semua orang masuk ke truk, itu pesta," kata wanita muda yang menjual pakaian dalam secara online itu.

Richarlison (25) menjadi sorotan di Piala Dunia dan menjadi jagoan Brasil setelah mencetak dua gol melawan Serbia di pertandingan pertama penyisihan grup.

Foto-foto gol keduanya berupa tendangan gunting viral di internet.

Di Brasil, ia juga dikagumi karena komitmennya terhadap kegiatan sosial, seperti menyumbangkan 10 persen dari gajinya untuk rumah sakit bagi pasien kanker.

Kakeknya meninggal karena penyakit itu dan bibinya, Audiceia de Andrade (51) saat ini sedang menjalani pengobatan kanker payudara di rumah sakit.

"Keluarga kami sangat kompak, dan itulah mengapa dia menjadi orang yang penuh kasih dan suportif yang membantu mereka yang membutuhkan," ucap Audiceia.

Juru masak profesional tersebut dengan sabar menunggu kembalinya Richarlison ke Nova Venecia untuk memasak hidangan favoritnya, yaitu telur goreng dengan nasi dan kacang hitam.

https://bola.kompas.com/read/2022/12/10/18200078/cerita-keluarga-richarlison-nobar-brasil-vs-kroasia-sedih-sekaligus-bangga

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke