KOMPAS.com - Panitia penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar dikabarkan telah memotong uang saku harian "penonton bayaran".
Laporan itu dikabarkan oleh salah satu media ternama Inggris, The Guardian, pada Jumat (18/10/2022) atau dua hari menjelang opening ceremony Piala Dunia 2022 Qatar.
Rumor soal Qatar menyewa penonton atau suporter untuk meramaikan Piala Dunia 2022 memang berkembang dalam satu pekan terakhir.
"Fan Leader Network" adalah program resmi Piala Dunia 2022 Qatar yang ditujukan kepada para blogger, influencer, atau pimpinan komunitas sepak bola seluruh dunia.
Secara garis besar, Fan Leader Network adalah upaya panitia penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar untuk menggaet banyak fans melalui para key opinion leader (KOL).
Qatar dikabarkan juga membuka pendaftaran "penonton bayaran" untuk meramaikan Piala Dunia 2022.
Suporter yang mendaftar nantinya disebut mendapat banyak fasilitas mulai dari visa preload, tiket perjalanan dan pertandingan, kamar hotel, hingga uang saku harian.
Dikutip dari AFP, uang saku harian para "penonton bayaran" Piala Dunia 2022 Qatar mencapai 68 dolar AS atau sekitar Rp 1 juta.
Tugas "penonton bayaran" dan juga KOL yang tergabung dalam Fan Leader Network nantinya tidak hanya menyemarakkan pertandingan di stadion.
Namun, mereka juga ditugaskan mengabarkan berita-berita positif Piala Dunia 2022 Qatar melalui sosial media masing-masing.
Terkini, The Guardian melaporkan bahwa uang saku "penonton bayaran" Piala Dunia 2022 Qatar telah dipotong.
The Guardian mengetahui hal itu setelah menghubungi beberapa calon "penonton bayaran" asal Eropa yang hendak terbang ke Qatar.
Para calon "penonton bayaran" itu mendapatkan informasi mengenai kebijakan pemotongan uang saku harian melalui email.
Dalam email tersebut, pihak Qatar atau penyelenggara Piala Dunia 2022 tampak kecewa dengan pemberitaan miring soal "penonton bayaran".
Meski demikian, panitia penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar memastikan tetap akan menanggung biaya tiket perjalanan para "penonton bayaran" tersebut.
Berikut adalah potongan email itu seperti dikutip dari The Guardian:
“Karena perkembangan terbaru di media, kami ingin melindungi penggemar kami yang berkunjung dari pernyataan salah informasi mengenai 'penggemar menerima pembayaran untuk perjalanan'."
"Oleh karena itu, tunjangan harian sayangnya tidak akan dikeluarkan lagi."
"Kami meminta sejak awal agar Anda membawa dana yang cukup untuk menutupi biaya hidup Anda sendiri dan kami telah berkomitmen untuk menanggung penerbangan, akomodasi, dan membuka tiket pertandingan."
Dalam sepekan terakhir, ribuan suporter memang tampak sudah membanjiri Qatar.
Namun, pemandangan ribuan suporter itu tampak aneh meski mereka mengenakan jersey negara peserta Piala Dunia 2022.
Keanehan itu berkaitan dengan identitas para suporter di Qatar yang kebanyakan berasal dari negara-negara Timur Tengah atau Asia lainnya seperti India.
Para suporter dari negara-negara Timur Tengah atau India itu tampak mendukung tim-tim Eropa seperti Inggris, Jerman, hingga Perancis.
Berikut adalah cuplikan video kumpulan fans yang sudah hadir di Qatar:
Striker senior timnas Perancis, Olivier Giroud, sempat menyinggung fenomena suporter yang sudah hadir di Qatar.
Giroud mengaku heran karena banyak orang India menyambut kedatangan timnas Perancis di bandara dan juga hotel.
"Kami tentu senang mendapatkan sambutan hangat seperti itu. Saya tidak tahu banyak orang India mendukung timnas Perancis," kata Giroud dikutip dari Goal.
Terlepas dari berbagai kontroversi, Piala Dunia 2022 Qatar tetap akan digelar akhir pekan ini pada Minggu (20/11/2022) malam WIB.
Pertandingan Qatar vs Ekuador menjadi partai pembuka Piala Dunia 2022.
https://bola.kompas.com/read/2022/11/19/16031568/penyelenggara-piala-dunia-2022-disebut-potong-uang-saku-penonton-bayaran