KOMPAS.com – Bintang Paris Saint-Germain (PSG) Neymar mendapatkan permintaan untuk membayar pajak seusai jagoannya di pemilihan presiden Brasil kalah.
Neymar memang mendukung Jair Bolsonaro dalam pemilihan presiden di Brasil. Namun, sang petahana kalah dari pesaingnya yakni, Luiz Inacio Lula da Silva atau Lula da Silva.
Selepas memenangi pemilu, kelompok pendukung Lula da Silva berteriak dengan menyebut bahwa Neymar harus membayar pajak.
Pasalnya, Neymar diduga telah bersepakat selama mendukung Bolsonaro untuk mendapatkan keringanan pajak. Dia pun dituduh melakukan penggelapan pajak.
Namun, Neymar mendapatkan perlindungan langsung oleh presiden Brasil saat ini, Jair Bolsonaro.
Oleh sebab itu, pendukung Lula da Silva meminta kepada Neymar untuk segera membayar pajak karena Bolsonaro sudah kalah.
“Hei Neymar, Anda harus membayar pajak sekarang juga,” demikian teriakan pendukung Lula dalam video yang beredar di media sosial, dilansir dari Marca.
“Saya pikir dia (Neymar) takut jika saya menang. Semua orang bakal tahu bahwa Bolsonaro mengampuni tagihan pajaknya,” ucap dia.
Sementara itu, Neymar, yang secara terbuka mendukung Bolsonaro, menjadi lebih pendiam sejak Lula dinyatakan sebagai pemenang pemilu.
Walaupun demikian, Neymar akhirnya buka suara. Ia mengunggah sebuah foto di Instagram seraya memegang bendera Brasil.
“Semoga kehendak-Mu jadi Tuhan,” demikian keterangan foto dalam unggahan Neymar di Instagram pada Senin (31/10/2022).
Adapun Neymar tengah dalam performa mantap selama membela Paris Saint-Germain musim ini.
Berdasarkan catatan Transfermarkt, Neymar sudah membukukan 14 gol dan 11 assist dari 18 pertandingan di semua kompetisi musim ini.
Berkat itu, Neymar berhasil mengantarkan Paris Saint-Germain ke babak 16 besar Liga Champions 2022-23.
https://bola.kompas.com/read/2022/11/01/11400018/neymar-disuruh-bayar-pajak-usai-jagoannya-kalah-di-pilpres-brasil