KOMPAS.com - Para petinggi PSSI termasuk Mochamad Iriawan selaku ketua umum masih belum berbicara setelah TGIPF mengumumkan hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan, Jumat (14/10/2022) siang WIB.
Dikutip dari BolaSport.com, PSSI langsung mengadakan pertemuan setelah TGIPF merilis laporannya.
Perwakilan FIFA, Nico Nhovannasak, tampak hadir langsung ke kantor PSSI yang terletak di kawasan GBK Arena itu.
Sosok lain yang juga hadir dalam pertemuan tersebut adalah Wakil Sekjen PSSI, Maaike Ira Puspita.
Ketika ditanya soal pertemuan PSSI itu, Maaike Ira Puspita enggan berbicara banyak.
Maaike hanya menyatakan akan rapat dengan Komite Eksekutif (Exco) terlebih dahulu, kemudian menyampaikan keputusan.
Menurut pantauan BolaSport.com, pertemuan di kantor PSSI masih terus berlangsung sampai pukul 21.00 WIB.
Tidak lama berselang, Haruna Soemitro yang merupakan salah satu Anggota Exco PSSI terlihat keluar dari pintu samping GBK Arena.
Haruna Soemitro ketika itu tampak terburu-buru meninggalkan lokasi bersama Komisaris PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus.
Sebelum meninggalkan GBK Arena, Haruna Soemitro sempat menyampaikan sedikit keterangan.
Pernyataan Haruna Soemitro kala itu bertentangan dengan keterangan Maaike Ira.
"Tidak ada rapat Exco," kata Haruna.
Sorotan terhadap PSSI memang semakin kuat setelah Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) merilis hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan.
TGIPF menilai Ketua Umum PSSI dan seluruh anggota Exco seharusnya mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab moral atas jatuhnya ratusan korban dalam Tragedi Kanjuruhan.
TGIPF juga menyimpulkan bahwa Tragedi Kanjuruhan terjadi karena PSSI serta stakeholder liga sepak bola Indonesia tidak profesional sampai abai terhadap aturan yang sudah berlaku.
Dalam laporannya, TGIPF juga menyinggung sikap PSSI dan stakeholder sepak bola Indonesia lainnya yang saling melempar tanggung jawab pasca Tragedi Kanjuruhan.
Secara keseluruhan, TGIPF menulis delapan poin kesimpulan dan 12 rekomendasi yang berkaitan dengan PSSI.
Salah satu rekomendasi TGIPF adalah PSSI harus segera mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih kepemimpinan dan kepengurusan yang baru.
TGIPF dengan tegas menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia tidak akan memberi izin penyelenggaraan Liga 1, Liga 2, serta Liga 3, sampai PSSI berubah dan lebih siap mengelola kompetisi sepak bola Tanah Air.
(Bagas Reza Murti)
https://bola.kompas.com/read/2022/10/15/09165408/pertemuan-pssi-dan-fifa-setelah-tgipf-umumkan-hasil-investigasi